PRESIDEN KONSULTASI DENGAN PARPOL2 DAN GOLKAR

PRESIDEN KONSULTASI DENGAN PARPOL2 DAN GOLKAR

* Berbagai Masalah Penting Dibitjarakan [1]

 

Djakarta, Pos Indonesia

Presiden Soeharto Rabu malam kemarin telah memanggil setjara mendadak pimpinan dari parpol2 dan golkar. Dalam pemanggilan atau undangan itu disebutkan, bahwa Presiden mengundang Ketua umum dengan Sekdjen dari parpol2 dan Golkar. Oleh karena itu, maka NU jang kebetulan Sekdjennja berhalangan terpaksa hanja diwakili oleh Ketua umumnja sadja K.H. Idham Chalid. Sedangkan Golkar diwakili oleh Murdopo dan Sapardjo.

Keterangan resmi tentang pertemuan itu seperti disampaikan oleh Sekab Sudharmono SH selaku djuru bitjara Istana mengemukakan, bahwa jang dibitjarakan hanjalah sekitar persiapan2 mendjelang peresmian anggauta2 DPR dan MPR hasil pemilu. Dalam kesempatan itu, Presiden Soeharto djuga dihadapan pimpinan parpol2 telah mendjelaskan hal2 jang penting mengenai langkah2 kelandjutan dari hasil2 pemilu.

Keterangan Sekab Sudharmono SH

Pertemuan mendadak itu, semula sangat dirahasiakan. Tapi setelah diketahui bahwa achirnja botjor, jang terbukti banjak pers jang nongkrong di halaman Istana, achirnja diumumkan pula setjara resmi.

Siang kemarin di Bina Graha Sekab Sudharmono SH selaku djurubitjara Istana mengemukakan pada pers, bahwa pada Rabu malam, bertempat di Istana Merdeka telah dilangsungkan pertemuan antara Presiden Soeharto disatu pihak dengan pimpinan parpol2 serta golkar dilain pihak.

Dalam pertemuan itu, kata Sudarmono, Presiden Soeharto telah mendjelaskan hal2 jang penting, jang menjangkut langkah2 lebih landjut dari hasil pemilu jang baru lalu.

Apa Itu Materi Pembitjaraan

Tentang materi pembitjaraan, Sekab Sudharmono SH katakan bahwa materi dari pembitjaraan itu berkisar pada persiapan2 menghadapi peresmian anggauta2 DPR dan MPR. Sekitar itu, kata Sudharmono pula.

Dimaksudkan dengan persiapan2 ialah menjangkut persiapan tata-tertib, siapa2 jang akan mendjadi pimpinan sementara dll.

Oleh karena apa jang dikemukakan oleh Presiden masih harus dibawa pada sidang pimpinan partai masing2, maka pihak parpol2 mengemukakan hanja sanggup untuk membawanja pada sidang intern partai. Dan pertemuan sematjam ini akan dilandjutkan dalam 1 atau 2 hari mendatang.

Urutan Pemanggilan

Pertemuan itu tidak dilakukan sekaligus dalam satu waktu. Melainkan bertahap. Pada djam 17.00 sore Presiden hanja memanggil dan menghadapi pimpinan PNI, IPKI, Parkindo, Katholik dan Murba. Pada djam 19.00, pertemuan dilandjutkan dengan memanggil hanja pimpinan NU, Parmusi, Perti dan PSII. Dan gelombang2 terachir, ialah pada djam 20.00. Presiden Soeharto memanggil pimpinan Golkar.

Idee Presiden

Sekalipun djurubitjara resmi hanja mengemukakan hal2 tersebut diatas tentang pemanggilan mendadak dari Presiden Soeharto itu, namun dari sumber lain Nusantara memperoleh kabar bahwa Presiden Soeharto telah mengemukakan gagasannja dimuka pimpinan parpol dan golkar. Idee Presiden Soeharto itu ialah, bahwa didalam pemilu nanti sebaiknja hanja muntjul 3 bendera, jaitu dua dari parpol dan satu golkar. Sedangkan fraksi2 dalam DPR hasil pemilu jang baru lalu, tjukup 4 fraksi sadja – tidak 9 fraksi seperti sekarang.

Mendagri dan Kaskar Hankam

Siang hari kemarin. Menteri Dalam Negeri Amir Machmud bersama dengan Kaskar hankam Letdjen Darjatmo telah dipanggil Presiden ke Bina Graha. menteri Amir Machmud sekalipun dikedjar dan digerudjugi pertanjaan2 oleh pers tidak bersedia mendjawab semua pertanjaan. Ia hanja mengatakan sudah disiapkan oleh Pak Dharmono, tanjakan sadja pada Pak Dharmono, kata Amir Machmud.

Lalu atas pertanjaan Sudharmono mengatakan, Mendagri dan Kaskar Hankam hanja melaporkan persiapan2 sidang pertama DPR tanggal 28 Oktober jad.

Didjelaskan, dibitjarakan djuga tentang tata-tertib sidang pertama itu, siapa2 jang akan mendjadi pimpinan sementara dll. Menurut Sudharmono, kemungkinan pimpinan sementara akan diserahkan pada anggauta tertua dari Dewan jang dibantu oleh anggauta termuda.

Betulkah Idee 3 Bendera?

Kepada Sekab Sudharmono diadjukan pertanjaan, betulkah dalam pertemuan antara Presiden dengan Parpol. Presiden Soeharto mengadjukan idee 3 bendera sadja dalam pemilu jang akan datang. Atas pertanjaan itu, Sudharmono balik bertanja: Siapa bilang? Adajang bilang Pak. Tapi kan betul begitu? – Ja, tapi bukan saja jang bilang, kata Sudharmono pula.

Bukankah oleh Presiden djuga disarankan agar dalam parlemen hasil pemilu ini fraksi2 tjukup hanja 4 sadja? Mendengar ini. Sudharmono hanja senjum2 sadja tidak mengijakan dan tidak membantah. (DTS)

Sumber: POS INDONESIA (08/10/1971)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 779-781.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.