PRESIDEN KRITIK PERS : BANYAK KEKURANGAN DALAM PELITA I

PRESIDEN KRITIK PERS : BANYAK KEKURANGAN DALAM PELITA I [1]

 

Jakarta, Indonesia Raya

Dalam Pelita I ini dinilai oleh Presiden Soeharto mass media banyak kekurangannya dalam memberikan penerangan kepada masyarakat, dan diharapkan, dalam Pelita II kekurangan2 itu jangan sampai terjadi lagi untuk dapat menggerakkan partisipasi rakyat dalam pembangunan.

Demikian dikemukakan Presiden kemarin siang ketika menerima pimpinan PWI Rosihan Anwar (Ketua Dewan Pembina) dan Harmoko (ketua dewan pelaksana) di Istana Merdeka.

Harmoko menjelaskan kepada pers bahwa ia bersama-sama Rosihan telah melaporkan kepada presiden ten tang hasil2 Kongres PWI di Tretes baru-baru ini. Presiden Soeharto menurut ketua PWI itu, mengajak pers untuk menyumbangkan pikiran dan sasaran2 bagi penyempumaan Pelita II yang akan dilaksanakan mulai 1 April 1974.

Pemikiran dan pendapat pers dinilai penting oleh Presiden, untuk dapat mengajak masyarakat ikut serta dalam pembangunan.

Rencana

Tentang hasil2 kongres PWI di Tretes itu dikatakan, di antara keputusan yang penting ialah program pendidikan wartawan untuk meningkatkan mutu pers. Di samping itu juga masalah kesejahteraan bagi karyawan pers khususnya gaji maximal untuk wartawan.

Rencana ini, katanya akan dibicarakan oleh PWI dengan SPS (Serikat Penerbit Surat kabar).

2 Arah

Tentang komunikasi 2 arah, ketua PWI ini mengatakan di Jakarta hal ini telah dilaksanakan dan berjalan baik, tetapi di daerah2 belum.

Dikatakan bahwa Presiden Soeharto menyambut baik permintaan PWI untuk mewujudkan undang2 pokok pers yang disempurnakan.

Pimpinan PWI dalam kesempatan itu mengusulkan adanya pertemuan berkala antara Presiden Soeharto dengan pimpinan pers daerah, karena selama ini pertemuan hanya berlangsung dengan pers Jakarta.

Kepala Negara mengatakan akan mempertimbangkan usul itu.

Selain itu, Presiden memberikan anggapan positip terhadap rencana pembangunan museum pers di Surakarta. (DTS)

SUMBER: INDONESIA RAYA (15/01/1974)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 516-517.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.