PRESIDEN: LAKSANAKAN OPERASI PASAR KAREN A TINGGINYA INFLASI

PRESIDEN: LAKSANAKAN OPERASI PASAR KARENA TINGGINYA INFLASI[1]

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto memerintahkan Bulog serta berbagai instansi terkait untuk segera melakukan operasi pasar guna menyalurkan berbagai kebutuhan pokok rakyat karena tingginya inflasi. Ketika menjelaskan hasil Sidang Kabinet Terbatas Bidang Eku-Wasbang serta Indag di Bina Graha Rabu Menpen Harmoko mengatakan inflasi bulan Januari cukup tinggi yaitu 1,25 persen.

“Presiden mengatakan inflasi yang tinggi harus dicegah lewat operasi pasar karena pada bulan Januari sudah terjadi paceklik walaupun pada bulan Februari diberbagai daerah sudah mulai panen,” kata Harmoko.

Ia mengatakan inflasi yang cukup tinggi itu juga terjadi karena ketidaklancaran pengangkutan berbagai jenis barang akibat banjir di berbagai daerah. Inflasi 1,25 persen itu terjadi karena kenaikan indeks kelompok aneka barang dan jasa 0,55 persen, perumahan 0,67 persen, kelompok makanan dan minuman 2,58 persen serta sandang 1,25 persen. Harmoko menyebutkan sampai dengan tanggal 29 Januari tercatat sekitar 33.000 hektar areal tanaman padi yang tergenang akibat banjir serta palawija 2.055 hektar. Ketika mengomentari turunnya hujan lebat akhir-akhir ini Presiden Soeharto mengatakan karena pada bulan Februari hujan akan lebih lebat maka masyarakat hams lebih waspada.

“Menteri Perhubungan diperintahkan untuk memperlancar pengangkutan berbagai kebutuhan masyarakat, “kata Harmoko mengutip instruksi kepala negara,

Harmoko menyebutkan neraca perdagangan pada bulan Nopember surplus 908 juta dolar AS karena ekspor mencapai 3,210 miliar dolar AS dibandingkan impor 2,302 miliar dolar AS.

Pada periode Januari-Nopember 1993ekspor mencapai 33,626 miliar dolar AS dan impor 25, 443 miliar dolar AS sehingga surplus 8,182 miliar dolar AS. Ia juga menjelaskan uang yang beredar hingga akhir tahun 1993 berjumlah Rp 37,054 triliun. Pada kesempatan itu Presiden Soeharto menyampaikan penghargaannya kepada masyarakat Legowo Purwokerto yang pada akhir minggu lalu secara spontan menghentikan kereta yang melewati daerahnya sehingga tidak jatuh ke sungai akibat putusnya jembatan karena banjir.

“Presiden memerintahkan Menteri Perhubungan untuk memberikan penghargaan kepada mereka karena tindakan spontan rakyat Legowo mencerm inkan bahwa mereka menyayangi angkutan kereta api,” kata Harmoko.

(T.EU02/2:16PM/EU-09/   2/02/9414:27/RU3)

Sumber: ANTARA (02/02/1994)

_______________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 204-205.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.