PRESIDEN: LEWAT LKMD PRAKARSA DAN SWADAYA MASYARAKAT BANGKIT
Klaten, Sinar Harapan
Presiden Soeharto menaruh perhatian yang besar kepada kegiatan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) sebab yakin masyarakat akan mendapat peluang dan manfaat yang sebesar-besarnya melalui lembaga tersebut.
“Banyak masalah dapat dipecahkan dan banyak pula hasil yang dapat dicapai LKMD, karena itulah saya memerlukan datang ke Desa Ngaran ini.”
Kepala Negara mengatakan hal itu dalam pidatonya pada upacara pencanangan dimulainya bulan bakti LKMD tahun 1989 di Desa Ngaran, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah Kamis pagi. Bulan Bakti LKMD akan berlangsung selama satu bulan di setiap desa dan kelurahan di seluruh tanah air.
Yang kita inginkan, ujar Kepala Negara, agar dengan LKMD masyarakat dapat membangun desanya sendiri. Desa yang bangkit membangun merupakan salah satu unsur landasan pembangunan yang penting dalam persiapan menuju tinggal landas. LKMD bertujuan menyegarkan semangat pembangunan desa, ujarnya.
Kegairahan pembangunan di desa-desa, kata Presiden, sungguh membesarkan hati dan memberi harapan di masa depan, di mana pembangunan itu dikaitkan dengan budaya serta potensi masyarakat setempat.
“lni membuktikan bahwa kemampuan masyarakat untuk memikul beban dan tanggungjawab pembangunan tidaklah kecil dan harus terus kita kembangkan, “tambahnya.
Prakarsa
Gerakan pembangunan masyarakat melalui LKMD, menurut Presiden Soeharto, merupakan kegiatan yang strategis dalam seluruh gerak pembangunan nasional. Dengan LKMD masyarakat maju bersama-sama dalam melaksanakan program-program nasional terutama yang dilaksanakan di desa. Dengan LKMD dibangunkan prakarsa dan swadaya masyarakat dengan demikian akan tumbuh semangat kebersamaan, keterbukaan dan keterpaduan yang akan membuahkan keberhasilan yang dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Untuk merangsang dan membangkitkan prakarsa masyarakat untuk membangun itulah, maka sejak Pelita I, kata Presiden, Pemerintah melancarkan program Inpres Desa yang telah menghasilkan kemajuan desa dengan nilai yang berlipat ganda.
Sumber : SINAR HARAPAN (02/03/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 76-77.