ALATAS BOB HAWKE BAHAS USAHA PENINGKATAN HUBUNGAN KEDUA NEGARA

ALATAS BOB HAWKE BAHAS USAHA PENINGKATAN HUBUNGAN KEDUA NEGARA

 

 

Jakarta, Antara

Menlu Ali Alatas mengadakan pembicaraan dengan PM Australia Bob Hawke di Kamberra Rabu tentang cara meningkatkan hubungan kedua negara yang selama ini kadang-kadang terganggu.

Pernyataan singkat Kantor PM Australia yang dikutip AFP Kanbera, mengatakan, Hawke dan Alatas telah memusatkan pembicaraan mereka pada “pengembangan suatu kerangka kerja yang lebih kokoh antara Jakarta dan Kambera.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa Alatas dan rekannya dari Australia Gareth Evans akan membahas kerangka kerja tersebut secara lebih terperinci, dalam kesempatan lawatan empat hari menlu Indonesia ke Negeri Kanguru tersebut.

Ditambahkannya bahwa, PM Hawke dan Menlu Alatas sependapat bahwa kesimpulan pembicaraan mereka sebelumnya mengenai masalah Timor Gap yang kaya minyak akan “sangat menguntungkan bagi kedua pihak dan akan membawa dampak positif luas mengenai hubungan kedua negara secara keseluruhan”.

Alatas merupakan menlu Indonesia pertama yang berkunjung ke Australia sejak 1986.

Ketika ia tiba di Sydney Rabu pagi, Alatas mengatakan bahwa ia mengharapkan Australia dan Indonesia dapat melakukan kembali pertemuan konsultatif berkala tingkat menteri, agar menempatkan setiap masalah “menurut proposi yang sebenarnya.”

PM Hawke juga menguraikan konsep kerjasama ekonomi regional dalam pertemuannya dengan Menlu Indonesia itu-suatu gagasan yang pertama kali ia usulkan pada kunjungan ke Korea Selatan bulan lalu namun ia menekankan bahwa tidak ada usul mengenai pembentukan suatu kelompok perdagangan Asia Pasifik.

Alatas menjelaskan, pidato PM Hawke di Seoul (Korea Selatan) sudah dipelajari secara teliti di Jakarta dan sebuah surat yang dikirimkan kemudian ke Presiden Soeharto telah memperjelas usul tersebut.

 

 

Sumber : ANTARA (01/03/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 75-76.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.