PRESIDEN MINTA JEPANG TINGKATKAN IMPORNYA

PRESIDEN MINTA JEPANG TINGKATKAN IMPORNYA [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengharapkan kepada Jepang untuk meningkatkan impornya dari Indonesia agar Indonesia tidak terlalu terkena dampak negatif akibat perang dagang Jepang dengan AS.

Seusai mendampingi Kepala Negara ketika menerima Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Jepang (MITI) Yoshio Mori di Bina Graha, Sabtu, Menteri Perdagangan Satrio Budihardjo Joedono mengatakan kepada pers bahwa harapan itu disampaikan karena Indonesia tidak ingin terlalu terkena pengaruh pertikaian Jepang dan AS.

Joedono mengatakan, ketegangan antara AS dan Jepang mengakibatkan meningkatnya nilai tukar mata uang Yen terhadap dolar AS yang pada akhirnya juga mempengaruhi rupiah.

“Presiden Soeharto mengatakan, jika Jepang meningkatkan impornya dari Indonesia maka Indonesia bisa memperoleh devisa yang lebih banyak yang sebagian diantaranya bisa digunakan untuk memenuhi kewajibannya membayar utang luar negeri,” kata Joedono.

Setelah mendengar harapan Presiden Soeharto itu, Menteri Mori mengatakan, Jepang bersedia membantu Indonesia khususnya untuk peningkatan impornya. Ekspor Indonesia ke Jepang 1992 mencapai 10,5 miliar dolar AS, sedangkan impomya sebesar 6,5 miliar dolar AS.

Joedono mengatakan, pada pertemuan tingkat menteri, Jepang telah meminta penjelasan secara terperinci mengenai pelaksanaan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) mulai 1993. Permintaan itu disampaikan Jepang karena pelaksanaan AFTA secara bertahap selama lima belas tahun akan mempengaruhi ekspor mereka ke kawasan ASEAN dan juga investasinya. (T.EU02/ls/EU07I 1105/93 11:21)

Sumber: ANTARA (Ol/05/1993)

_____________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 425-426.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.