PRESIDEN MINTA ORMAS PEMUDA ISLAM LEBIH MEMPELAJARI PANCASILA
Presiden Soeharto meminta kaum muda Indonesia termasuk Organisasi Pemuda Islam untuk lebih mempelajari Pancasila dengan sebaik-baiknya, khususnya dari segi agama, agar tidak ketularan ajaran agama dari sekte lain yang tidak membantu.
Seruan Presiden itu diberikan melalui Menpora Abdul Gafur di Bina Graha Selasa, kemarin, sehubungan dengan keputusan hari pertama Kongres HMI di Padang yang menetapkan Pancasila sebagai satusatunya azas organisasi itu.
Menpora Abdul Gafur yang menjelaskan hal itu pada pers, menambahkan, dengan keputusan Kongres HMI itu, maka seluruh organisasi pemuda sudah selesai mencantumkan Pancasila sebagai satu-satunya azas organisasi.
Presiden menyadari bahwa pembangunan bidang politik termasuk usaha mencapai azas tunggal itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
Termasuk menyadari bahwa penetapan azas tunggal itu tidak sejak dulu dilaksanakan, yaitu semenjak kekuasaan dimiliki pemegang Supersemar. Kalau hal itu di tata sekaligus sejak dulu, maka cara itu menurut Presiden dianggap “tidak mendidik rakyat”.
“Kita harus sabar mendidik rakyat hingga tumbuh kesadaran, sebab begitu rakyat sadar dan yakin, maka kalau masih ada perbedaan, masyarakat itu sendiri yang akan menghadapinya”. kata Presiden sebagaimana ditirukan Menpora.
Menurut Abdul Gafur, Presiden menyambut gembira keputusan HMI tentang azas tunggal itu. Maka dengan keputusan kongres tersebut soal azas tunggal dianggap sudah selesai.
Kongres Frankfurt
Kepada Presiden, Menpora melaporkan kunjungan delegasi yang dipimpinnya dalam menghadapi Kongres Internasional “Sport for All” sejak tanggal 9 hingga 12 Maret lalu, di Frankfurt Jerman Barat.
Kongres itu memilih Indonesia yang diwakili Staf Ahli Menpora MF Siregar, MSc sebagai salah satu anggota Panitia Kerja “Sport for All” di samping 6 negara lain yakni, AS, Jerbar, Brasilia, Swiss, Kanada dan Norwegia.
Juga kongres menyetujui usaha-usaha yang akan dilakukan untuk memasyarakatkan olah-raga massal melalui berbagai cara. Di antaranya dengan menganjurkan negara-negara industri, perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga kenegaraan untuk memasukkan olahraga massal itu dalam program resminya.
Menpora Abdul Gafur juga mendapat kesempatan menyampaikan sambutan pada upacara penutupan kongres tersebut. Kepada peserta kongres Gafur juga menjelaskan tentang konsep dasar pembinaan OR di Indonesia serta menyerukan agar OR digunakan sebagai kekuatan perjuangan umat manusia untuk berusaha menciptakan masa depan dunia yang damai dan sejahtera.
Moto Indonesia, “Tiada hari tanpa OR” juga diperkenalkannya kepada masyarakat olahraga internasional itu.
Fespic Games
Juga dilaporkan oleh Menpora mengenai persiapan-persiapan menjelang diselenggarakannya Pekan OR Penyandang Cacat Se Asia Pasifik (Fespic Games).
Pekan OR itu menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Soeharto pada tanggal 5 Juli tahun ini, setelah berakhirnya Jambore Nasional Pramuka bulan Juni. Tempatnya adalah di Surakarta Jawa Tengah dan sebagai Ketua Umum di daerah itu adalah Gubernur Jateng, Ismail.
Sebanyak 20 negara termasuk Indonesia sudah menyatakan akan mengirimkan kontingen atlitnya untuk mengikuti Pekan OR tersebut. Di perkirakan sekitar 1.000 atlit penyandang cacat akan meramaikan peristiwa tersebut. (RA).
…
Jakarta, Pelita
Sumber : PELITA (26/03/1986)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 389-390.