PRESIDEN MINTA SINOPEC TELITI RENCANA INVESTASINYA[1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto minta pimpinan perusahaan Petrokimia RRC (Sinopec) melakukan studi kelayakan secara mendalam untuk mewujudkan rencana mereka membangun pabrik pupuk kimia serta kilang minyak di Indonesia.
Setelah mengadakan kunjungan kehormatan kepada Kepala Negara di Bina Graha, Selasa, Direktur Utama Sinopec Sheng Huaren mengatakan kepada pers pembangunan pabrik pupuk itu dilakukan karena RRC masih kekurangan pupuk sekalipun setiap tahunnya telah mengimpor 20 juta ton dari Kuwait, Jepang, serta Irak.
Sheng yang datang ke Bina Graha bersama pimpinan PT. Chandra Asri Petrochemical Center Prajogo Pangestu dan Bambang Trihatmodjo mengatakan pembangunan kedua proyek ini masih memerlukan studi kelayakan. Kedua pihak dalam waktu dekat akan membentuk tim ahli untuk melakukan studi kelayakan.
Karena itu, ia menolak menjelaskan perkiraan dana yang akan ditanamnya di Indonesia serta komposisi pembagian saham di antara Sinopec dan para pengusaha Indonesia yang menjadi mitra usahanya.
Pada kesempatan ini, Kepala Negara menjelaskan bahwa selama ini pembangunan kilang minyak dilakukan oleh pemerintah. Namun sekarang, pengusaha swasta mendapat kesempatan untuk menanamkan modal mereka.
Ketika ditanya apakah kerja sama ini benar-benar bersifat bisnis ataukah politis, ia mengatalcan pembangunan proyek ini hanya akan dilakukan jika benar-benar menguntungkan kedua pihak secara ekonomis sehingga tidak ada unsur politisnya.
Ketiga mitra Sinopec itu adalah Barito Pacific Group yang dipimpin Prajogo Pangestu, Bimantara yang dipimpin Bambang Trihatmodjo, serta Napan yang dipimpin Henry Pribadi. (T/EU02/EU07/ 4/05/9315:33)
Sumber:ANTARA (04/05/1993)
__________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 428-428.