PRESIDEN: PELAJARI GEBU MINANG

PRESIDEN: PELAJARI GEBU MINANG[1]

Padang, Media Indonesia

Presiden Soeharto menganjurkan agar mempelajari Gerakan Seribu Minang (Gebu Minang) untuk memadu pembinaan para perantau dengan pembangunan masyarakat daerah asalnya.

Dalam acara peresmian pelabuhan lewat Teluk Bayur di Padang, Karnis, Kepala Negara menyatakan perlunya pembinaan para perantau terpadu dengan pembangunan masyarakat daerahnya di bawah koordinasi Pemda, seperti Gebu Minang di Sumbar.

Karena itu, para pemirnpin masyarakat daerah lain dianjurkan mempelajari rintisan para perantau Minangkabau ini. “Baik dari rencana, keberhasilan maupun masalah dan hambatannya,” ujar Presiden.

Pak Harto juga menyambut gembira Gebu Minang memprioritaskan pembentukan lembaga ekonomi yang menunjang seperti BPR dan trading house untuk memasarkan produksi.

Gebu Minang adalah gerakan perantau untuk turut membangun daerahnya di bawah koordinasi Pemda, antara lain dengan menyisihkan sedikitnya seribu rupiah sebulan guna dihimpun dan dikirim ke daerahnya.

Kepala Negara mengemukakan hal itu berkaitan dengan perlunya prioritas dalam melaksanakan pembangunan, karena dana yang dapat dikerahkan untuk membiayai pembangunan masih saja terbatas jumlahnya. Dan dana yang terbatas itu harus pula dipusatkan pada pembangunan bidang-bidang yang dapat menjadi kekuatan penggerak bagi kemajuan di bidang lainnya.

Sebelumnya, kemarin Presiden Soeharto juga meresmikan pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Tidar Kerinci Agung dan perluasan pabrik teh PTP VIII di desa Lubuk Besar, Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung.

Sumber: MEDIA INDONESIA (08/05/1992)

___________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 519-520.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.