PRESIDEN: PENATARAN P-4 HARUS TETAP BERJALAN
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto menegaskan bahwa penataran P-4 terhadap seluruh warga negara Indonesia harus tetap berjalan, walaupun mungkin diperlukan perbaikan terhadap sistem pelaksanaannya.
Petunjuk Kepala Negara itu dijelaskan Kepala BP7 Pusat Oetojo Oesman kepada wartawan, setelah melaporkan kepada Presiden Soeharto di Jl Cendana, Jakarta, Selasa, tentang pelaksanaan penataran P4 sampai sekarang.
Ketika ditanya wartawan tentang pernyataan beberapa pihak bahwa masyarakat telah merasa jenuh terhadap penataran P-4, Oetojo mengatakan pihaknya belum pernah melihat tanda-tanda yang memperlihatkan telah terjadi kejenuhan.
“Tidak diperoleh petunjuk tentang adanya kejenuhan. Yang ada mungkin kekurangan dalam pelaksanaan penataran,” kata Oetojo. Ia memberi contoh yang diperlukan adalah menjabarkan secara mikro nilai-nilai penataran P-4 itu dalam kehidupan sehari-hari.
Dicontohkan, penatara n P-4 bagi para mahasiswa dan dosen memerlukan penjabaran tentang penerapan P-4 dalam kehidupan di kampus.
Kepada wartawan, Kepala BP7 Pusat juga menjelaskan tentang persiapan penataran P-4 bagi para mahasiswa di luar negeri antara lain di Jeddah Arab Saudi, Kairo, serta di Eropa Barat. Penataran terakhir di luar negeri dilakukan tahun 1986.
Presiden menyetujui penataran itu, agar para mahasiswa mengetahui berbagai perkembangan terakhir di dalam negeri.
Sumber : ANTARA (16/01/1990)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 388-389.