PRESIDEN RESMIKAN JALAN ARTERI NUSA DUA TUBAN DENPASAR
Presiden Soeharto mengatakan, pembangunan nasional yang demikian luasnya bukanlah tanpa tantangan dan kesulitan penanganannya dan pembangunan itu hanya akan berhasil dilaksanakan jika segala kemampuan yang dimiliki mampu dikerahkan.
Presiden menyatakan hal itu pada peresmian jalan arteri Nusa Dua-Tuban Denpasar dan peresmian patung I Gusti Ngurah Rai di Denpasar Senin siang Peresmian itu dilakukan setelah Presiden membuka sidang menteri2 perminyakan OPEC ke-59, Senin pagi.
Presiden mengatakan, persatuan yang kokoh diantara kita semua diperlukan dan juga tertibnya stabilitas nasional yang dinamis.
”Tanpa persatuan kekuatan kita akan tercerai berai dan melemahkan kekuatan kita untuk melaksanakan pembangunan," kata Kepala Negara.
Tanpa stabilitas nasional yang dinamis, pembangunan tidak mungkin dilaksanakan dengan baik karena. akan diganggu oleh berbagai gejolak yang tidak dapat diperkirakan, yang akhirnya hanya akan menjauhkan tujuan dan cita2 membangun masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila.
Presiden mengingatkan bahwa selama melaksanakan pembangunan 10-12 tahun banyak kemajuan yang telah dicapai, namun keadilan belum terwujud sepenuhnya sekarang ini.
Tidak Sekali Jadi
Mewujudkan kemajuan dan kemakmuran yang adil dan merata jelas memerlukan waktu. Tidak mungkin sekali jadi, tetapi secara bertahap kita sudah usahakan, kata Presiden.
Presiden mengatakan, kita memang belum puas atas hasil2 pembangunan yang kita capai sampai sekarang. Pembangunan yang kita laksanakan selama ini masih mengandung kelemahan dan kekurangan.
Karena itu, "marilah kita perbaiki kekurangan dan kelemahan dan bekerja makin baik dan lebih keras lagi agar sasaran2 pembangunan itu makin cepat tercapainya."
"Jangan kita malahan berbuat sebaliknya dengan tindakan2 yang negative yang tidak bertanggungjawab yang hanya akan menghasilkan penyesalan dan kekecewaan belaka dan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat banyak".
Tentang pembangunan jalan Nusa Dua-Tuban-Denpasar ini, adalah dimaksudkan untuk makin menggairahkan kegiatan ekonomi daerah Bali, dan diharapkan pula kegiatan kepariwisataan juga meningkat, kata Presiden. Pembangunan jalan ini secara langsung atau tidak langsung memang tertuju bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat, katanya menambahkan.
Mengenai peresmian Patung I Gusti Ngurah Rai, Presiden mengatakan hal ini hendaknya mengingatkan kita semua, pemimpin2 bangsa dan pejabat2 bahwa pembangunan ini akan tetap kita arahkan pada cita2 kemerdekaan nasional.
"Pembangunan patung2 dan pemugaran tempat2 bersejarah di berbagai daerah Indonesia itu mengingatkan kita semua bahwa perjuangan kemerdekaan nasional itu bergerak melalui jalan yang sangat panjang dan berat, bahwa kemerdekaan nasional itu kita tegakkan dengan kekuatan kita sendiri".
Pembangunan patung pahlawan Ngurah Rai ini juga merupakan bagian dari pembangunan bangsa kita, pembangunan bathin danjiwa kita, demikian Presiden Soeharto. (DTS)
…
Jakarta, Antara
Sumber: ANTARA (15/12/1980)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 924-925.