PRESIDEN RESMIKAN JALAN TOL BEKASI – CAWANG

PRESIDEN RESMIKAN JALAN TOL BEKASI – CAWANG

 

Jakarta, Antara

Dengan membayar tarif tol Rp1.500 untuk memasuki ruas jalan Bekasi-Cawang (13 Km) dan Rp500 Cawang-Semanggi (6,7 Km), Presiden Soeharto menandai dibukanya jalan tol tersebut Senin pagi.

Presiden membayar Rp1.500 di gerbang tolBekasi Barat karena kendaraan yang ditumpanginya adalah bis yang termasuk kendaraan golongan II (di atas 2,5 ton). Jenis kendaraan golongan I seperti sedan, jip dan bus mini untuk ruas Cawang-Bekasi sesuai Surat Keputusan Presiden No. 6 tahun 1987, tarifnya Rp800. Sedang untuk ruas Cawang-Semanggi dengan Keppres yang sama ditetapkan Rp500, baik untuk kendaraan golongan I maupun II.

Dalam bus yang ditumpangi Presiden pagi itu turut pula lbu Tien Soeharto, Menteri Pekerjaan Umum Suyono Sosrodarsono, Menteri Perhubungan Roesmin Nurjadin, Menteri/Sekretaris Negara Sudharmono, Menteri/Ketua Bappenas J.B.Sumarlin, Gubemur Jawa Barat Jogie SM dan Gubemur DKI Jakarta R.Soeprapto.

Sebelum melintasi jalan tol baru itu, Presiden dan Ibu Tien Soeharto di gedung pengelolaan Pondok Gede Timur memperoleh penjelasan dari Direktur Utama PT Jasa Marga, Ir.Yuwono Kolopaking tentang pembangunan proyek jalan tersebut.

PT Jasa Marga adalah badan usaha milik negara (Persero) yang ditugaskan membangun, mengelola dan memelihara jalan tol di Indonesia. Jalan tol Cawang­ Bekasi yang merupakan bagian dari proyek tol Jakarta-Cikampek (72 Km) mulai dibangun Nopember 1983 dengan biaya Rp40.275 juta, belum termasuk pembebasan tanah. Selain dari dana APBN dan obligasi PT Jasa Marga, biaya pembangunan jalan tersebut juga diperoleh dari Bank Dunia dan bantuan kredit dari Pemerintah Jerman Barat (KFAED).

Menurut kontraktor yang melaksanakan pembangunan jalan tol itu, Kumagai­ Kadil JO, bersarnaan pembangunan jalan tol yang lebarnya 2 x 7,20 meter itu dibangun pula sembilan jembatan lintas atas (overpass), tiga simpang susun (interchange) dan tiga persimpangan sebidang (intersection).

Ruas jalan tol Semanggi-Cawang dibangun dengan biaya Rp54.701 juta, termasuk beberapa jalan layang seperti di Kuningan dan Tebet. Dijalan tol Semanggi­Cawang, kendaraan bermotor dapat melaju dengan kecepatan 80 Km/jam, sedang pada ruas Cawang-Bekasi 120 Km/jam .

Pembangunan jalan Cawang-Semanggi dinilai penting untuk mengatasi kemacetan lalul intas sepanjang Jln. Gatot Subroto dan Jln. MT.Haryono. Sedang jalan tol Cawang­ Bekasi, selanjutnya sampai ke Cikampek yang seluruhnya diharapkan selesai tahun 1988, diperlukan untuk mengatasi kepadatan lalu lintas barang dan penumpang dijalur utara Jawa Barat.

Menurut Yuwono Kolopaking, Depertemen Pekerjaan Umum saat ini sedang meneliti kemungkinan pembangunan jalan tol lanjutan dari Cikampek ke Purwakarta terus menuju selatan hingga Padalarang sebagai upaya menciptakan jalan altematif bagi jalur Bandung-Jakarta melalui Puncak/Bogor yang sekarang ini sudah dirasakan padat. (LS) (T.A05/1219/B06113:50)

 

 

 

Sumber: ANTARA  (20/04/1987)

 

 

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 436-437.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.