PRESIDEN RESMIKAN PABRIK ETHANOL TERBESAR DI INDONESIA

PRESIDEN RESMIKAN PABRIK ETHANOL TERBESAR DI INDONESIA

 

 

Solo, Antara

Presiden Soehatto Kamis pagi meresmikan enam pabrik kimia organik pengolah hasil pertanian bernilai investasi sekitar Rp 100 miliar, termasuk pabrik ethanol terbesar di Indonesia.

Peresmian enam pabrik yang tersebar di tiga propinsi itu dipusatkan di Desa Kemiri, Kecamatan Kebakramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah di lokasi pabrik ethanol PT Indo Acidatama Chemical Industry.

Menurut laporan Menteri Perindustrian Hartarto, pembangunan keenam pabrik itu diharapkan dapat menghemat pengeluaran devisa 35,20 juta dolar AS per tahun, dan menghasilkan devisa 8,74 juta dolar per tahun.

Selain penandatanganan prasasti oleh Kepala Negara, upacara peresmian pabrik­pabrik industri kimia itu juga ditandai dengan pemberangkatan truk pengangkut ethanol untuk diekspor setelah dilakukan pemecahan sebuah kendi oleh Ibu Tien Soeharto.

Hadir menyaksikan jalannya upacara itu sejumlah menteri Kabinet Pembangunan V, Gubernur Jawa Tengah Ismail, Gubernur Jawa Timur Soelarso, Duta Besar Jerman Barat dan para anggota Muspida setempat.

Keenam pabrik yang mampu menyerap hampir 1.000 tenaga kerja itu, di samping Indo Acidatama adalah pabrik bumbu masak Palur Raya di Karanganyang (Jateng), dan pabrik bumbu masak MiWon Indonesia di Gresik (Jatim).

Juga pabrik bumbu masak Sa Sa Indonesia di Probolinggo (Jatim), pabrik bahan kimia kertas Hercules Mas Indonesia di Pandaan (Jatim), dan pabrik arang aktifBarito Murni Sakti di Banjarmasin (Kalsel).

 

Terbesar

Di antara keenam pabrik itu, pembangunan Indo Acidatama menelan investasi paling besar, yakni mencapai Rp 48,5 miliar.

Pabrik tersebut mempunyai kapasitas produksi ethanollethil alcohol 4.500 ton per tahun, spiritus 1.260 ton per tahun, asam asetat 9.000 ton per tahun, dan ethil asetat 4.500 ton per tahun.

Seluruh hasil produksi itu menggunakan bahan baku utama tetes tebu sebanyak 72.000 kilogram per tahun.

Ethil alkohol yang diproduksi di pabrik itu mempunyai kualitas terbaik di ASEAN dan kapasitas produksinya terbesar pertama di Indonesia.

Sementara itu, produk asam asetat dan ethil asetat yang dihasilkannya merupakan yang pertama kalinya di Indonesia bahkan pertarna pula di ASEAN.

 

 

Sumber : ANTARA (20/07/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal.451-452.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.