PRESIDEN RESMIKAN PERPUSTAKAAN PRAMUKA II

PRESIDEN RESMIKAN PERPUSTAKAAN PRAMUKA II

Presiden Soeharto menyatakan tanpa persiapan yang cermat dan teliti anak-anak di masa depan tidak akan mampu menguasai dan membangun masa depannya.

Untuk menyiapkan anak2 kita agar kelak dapat menguasai dan membangun masa depannya itu, tidak saja harus dididik di lembaga2 pendidikan formal seperti di sekolah2, tetapi juga harus diperhatikan pendidikan di rumah, di luar sekolah khususnya dalam membentuk watak mereka.

Presiden mengatakan hal itu dalam sambutannya pada upacara peresmian Perpustakaan Pramuka, Gelanggang Olah Raga dan Kesenian Widya Mandala Krida Bakti Pramuka, hari Kamis, di Cibubur.

Dalam peresmian tersebut Presiden selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional didampingi Ibu Tien Soeharto selaku Wakil Ketua Kwartir Nasional Pramuka serta Wakil Presiden Adam Malik selaku Wakil Ketua Majelis Pembimbing Nasional Pramuka yang didampingi Ny. Nelly Adam Malik.

Selanjutnya Kepala Negara menyatakan pembangunan yang harus dilaksanakan dalam dimensi waktu yangjauh ke depan memerlukan persiapan yang baik dan teliti, karena masa depan yang dihadapi akan penuh dengan tantangan dan perobahan yang serba cepat dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang amat pesat.

Dalam membentuk watak anak-anak, Gerakan Pramuka merupakan sarana yang benar ampuh, kata Presiden sambil menambahkan bahwa dalam gerakan pramuka ini anak2 dididik menjadi patriot tanah air yang berbudi luhur, warga negara Indonesia yang benar2 menghayati semangat ke-Indonesiaan.

Artinya, semangat persatuan dan kesatuan yang mengatasi perbedaan suku, daerah, golongan dan agama serta mempunyai budi pekerti yang luhur.

Usaha untuk membentuk anak2 menjadi patriot tanah air yang berbudi luhur sungguh penting, sebab kekuatan dan ketangguhan kita sebagai bangsa kelak akan sangat ditentukan oleh tebal tipisnya semangat kebangsaan mereka.

"Martabat bangsa Indonesia akan ditentukan oleh keluhuran budi pekerti manusia lndonesia," kata Kepala Negara.

Upacara tersebut dilakukan tepat pada peringatan enam tahun dikeluarkannya "Surat Perintah 11 Maret", yaitu pada saat mana tahun 1966 Letnan Jendral Soeharto, Menteri/Panglima Angkatan Darat (kini Jendral Soeharto Presiden RI), untuk atas nama Presiden mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk menjamin keamanan, ketenangan dan kestabilan jalannya pemerintahan demi keutuhan bangsa.

Perpustakaan Pramuka tersebut diberi nama "Ki Hadjar Dewantara" dan oleh Presiden diharapkan agar dapat dipergunakan untuk belajar dengan sebaik-baiknya supaya anak2 dapat meneruskan cita2 serta darma bhakti Ki Hadjar Dewantara, tokoh pendidikan nasional Indonesia.

Bahan2 pustaka yang tersedia di perpustakaan ini akan menghidupkan motivasi belajar dan menghidupkan gairah serta minat baca untuk memperkaya pengetahuan, memahirkan ketrampilan dan memperluas cakrawala pandangan mereka serta lebih mencintai tanah air dan bangsanya.

Apa yang diketahui dari bahan2 pustaka akan merangsang anak2 untuk berpikir dengan lebih mendalam lagi.

Presiden Soeharto berharap agar dengan adanya perpustakaan Pramuka ini anak2 khususnya Pramuka, akan dapat meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan mereka yang kelak akan sangat berguna bagi kemajuan bangsanya.

Dengan adanya Gelanggang Olah Raga dan Kesenian tersebut, diharapkan pula agar para Pramuka dapat berolah raga dengan baik dan melatih diri menghayati seni budaya bangsanya sendiri.

Dalam usaha untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan yaitu masyarakat Indonesia yang maju, sejahtera dan berkeadilan berdasarkan Pancasila dan Undang2 Dasar 1945, Kepala Negara menekankan bahwa pemerintah tidak saja berusaha agar anak2 kelak menjadi orang2 yang cerdas, tetapi juga harus mengusahakan agar mereka menjadi manusia Indonesia yang sehat jasmaninya dan luhur budi pekertinya.

Dengan adanya gelanggang olahraga dan kesenian itu ketua majelis pembimbing Nasional Pramuka berharap pula agar anak2 terutama para pramuka dapat berlatih dengan tekun dan sungguh2 supaya mereka benar2 mempunyai badan yang sehat serta dapat memelihara dan menumbuhkan budaya bangsa.

Peresmian

Peresmian pembukaan perpustakaan pramuka Ki Hajar Dewantara, gelanggang olahraga dan kesenian serta pengembangan Taman Bunga itu ditandai dengan ditandatangani prasati dan pemukulan gong oleh Presiden Soeharto, Tien Soeharto dan Wakil presiden serta Ibu Nelly Adam Malik dan menteri kabinet pembangunan.

Ibu Tien Soeharto menyerahkan piagam penghargaan kepada juara penyumbang pembangunan Widya Mandala Krida Bhakti Pramuka Cibubur itu.

Piagam-piagam tersebut diberikan antara lain kepada Ny. Bustanil Arifin dan Ny. Atina Norman Sasono, wakil ketua gelanggang olahraga, Ibu Tien Soeharto juga menyerahkan piagam penghargaan kepada para penyumbang lainnya, seperti PN. Balai Pustaka, ketua Ikatan Penerbit dan perusahaan Gudang Garam.

Ibu Nelly Adam Malik pada kesempatan itu juga menyerahkan piala dan piagam penghargaan kepada para pernenang lomba olahraga yang diadakan dalam rangka peresmian perpustakaan pramuka dan gedung olahraga itu di Cibubur.

Drum band "Bina caraka" turut memeriahkan upacara peresmian itu serta dilanjutkan dengan beberapa kesenian tari, Presiden dan Ibu Tien Soeharto kemudian meninjau dari dekat gedung perpustakaan dan olahraga disertai pula oleh Wakil Presiden dan Ibu Nelly Adam malik.

Gedung perpustakaan itu terdiri dari ruang baca, buku2 serta ruang untuk pemutaran film.

Sebelum memasuki pintu perpustakaan, Ibu Tien Soeharto mengetuk pintu dengan ketukan sepuluh kali yang kemudian dibuka oleh seorang pramuka (siaga) yang berkata," Selamat siang bunda, selamat siang bunda" pramuka itu sambil bergandengan tangan membawa presiden dan Ibu Tien Soeharto kemeja yang diatasnya terletak sebuah buku besar.

Ibu Tien Soeharto dengan mengucapkan "bismillahirrohmanirohim" membuka Buku-buku besar itu sementara paduan suara pramuka (siaga) menyanyi lagu "Alam Raya".

Syair "Buku Alam Raya" itu berbunyi sebagai berikut : "Buku alam raya menantikan kita, untuk dibaca dan dipahaminya."

Presiden dan Ibu Tien Soeharto yang mengenakan pakaian Seragam pramuka setelah itu menandatangani buku besar dan dilanjutkan dengan meninjau ruang2 perpustakaan berlantai dua.

Menteri P dan K

Menteri P dan K Daoed Joesoef dalam sambutannya pada Peresmian itu mengatakan organisasi pramuka secara tegas-tegas dinyatakan oleh GBHN satu wadah pembinaan generasi muda.

Semua lembaga dan sarana kepramukaan ini merupakan fasilitas pendidikan yang mempersiapkan generasi muda menjadi kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional.

Ia mengingatkan bahwa buku dapat dibeli tetapi kebiasaan membaca harus digairahkan dan dikembangkan oleh para pramuka sendiri. Peralatan olahraga dan seni dapat dibeli tetapi kebiasaan berolah raga dan kemahiran menciptakan karya kesenian tidak dapat dibeli karena semua itu harus dikembangkan sendiri.

Semua sarana dan fasilitas ini, katanya, merupakan kemungkinan ini tidak dengan sendirinya menjadi kenyataan.

Dengan belajar keras dan bekerja keras kemungkinan itu kenyataan menuju kepada pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. (RA)

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (11/03/1982)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 1057-1059.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.