PRESIDEN RI TERIMA 3 DUBES ASING BARU
Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Rabu pagi berturut-turut menerima surat-surat kepercayaan dari tiga duta besar asing yang baru untuk Indonesia.
Ketiga duta besar luar biasa berkuasa penuh itu adalah Young-Sup Kim dari Republik Korea, Vladimir Mikhailovich Semenov dari Uni Sovyet dan Ramon J. Farolan dari Republik Filipina.
Dalam sambutannya ketika menerima Dubes Republik Korea yang baru, Presiden mengatakan, hubungan kedua negara dari tahun ke tahun menunjukkan kemajuan-kemajuan di berbagai bidang.
Ini disebabkan karena di antara kedua negara tertanam saling pengertian serta sama-sama memegang prinsip untuk meningkatkan dan mengembangkan kerja sama atas dasar saling menghormati dan saling memberi manfaat, kata Kepala Negara.
Kerja sama antara kedua negara yang sudah terjalin selama ini perlu makin dikembangkan demi kepentingan kedua belah pihak.
“Saya yakin bahwa kedua negara kita mempunyai cita-cita yang sejajar untuk ikut menciptakan keadaan dunia yang lebih aman dan stabil sehingga memungkinkan kedua bangsa kita meningkatkan pembangunan nasionalnya masing-masing,” kata Presiden.
Ketika menerima surat-surat kepercayaan Dubes Uni Sovyet yang baru, Presiden menegaskan, ASEAN tidak hanya merupakan wadah kerja sama regional tetapi juga mencerminkan tekat negara-negara anggotanya untuk menentukan sendiri masa depannya dan tidak membiarkan masa depan itu ditentukan oleh kekuatan luar yang bertentangan dengan kepentingan ASEAN.
Presiden mengatakan, ASEAN yang telah dibentuk sejak 20 tahun lalu tidak saja dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat masing-masing anggotanya tetapi juga ditujukan untuk memberikan sumbangan nyata bagi terwujudnya kawasan damai, bebas dan netral di kawasan ini.
Mengenai hubungan bilateral kedua negara, Presiden mengatakan, hubungan kedua negara telah berkembang dengan baik dan dalam tahun-tahun terakhir ini terjadi peningkatan kunjungan antara pejabat-pejabat tinggi kedua negara dalam rangka memajukan hubungan bilateral, khususnya hubungan ekonomi dan perdagangan.
Sebagai sesama negara berkembang, Indonesia dan Filipina memiliki kemungkinan memperluas lagi kerja sama di berbagai bidang, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan baik secara bilateral maupun dalam rangka ASEAN, kata Presiden dalam pidatonya menyambut Duta Besar Filipina yang baru Ramon Farolan yang merupakan putra bekas Dubes Filipina untuk Indonesia (Modesto Farolan) beberapa tahun
Presiden mengatakan, bangsa Indonesia menantikan dengan penuh harapan agar KTT ASEAN mendatang di Manila dapat menyempurnakan strategi ASEAN melengkapi apa yang telah dicetuskan dalam Deklarasi Bangkok dan Bali Concord.
Ia mengatakan, ASEAN telah membuktikan dirinya sebagai wadah kerja sama regional yang mampu membentuk solidaritas politik dan menghasilkan stabilitas kawasan sehingga memungkinkan negara-negara anggotanya meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan kebudayaan. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (22/04/1987)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 114-116.