PRESIDEN ROH TAE WOO TINGGALKAN INDONESIA MENUJU BRUNEI

PRESIDEN ROH TAE WOO TINGGALKAN INDONESIA MENUJU BRUNEI

Jakarta, Antara

Presiden Republik Korea, Roh Tae Woo dan rombongan, Sabtu pagi meninggalkan Jakarta, untuk melanjutkan muhibah ke Brunei Darussalam, setelah melakukan kunjungan resmi lima hari di Indonesia.

Pemimpin Korea itu dan istrinya dilepas Presiden dan Ny. Tien Soeharto di lstana Merdeka, dalam acara perpisahan yang berlangsung singkat.

Dengan diantar Menlu Ali Alatas, tamu negara itu menuju Bandara Halim Perdanakusumah, untuk terbang dengan pesawat khusus ke Brunei, negara keempat yang dikunjungi Roh dalam rangkaian lawatan pertamanya ke luar negeri sejak ia menjabat Presiden.

Kunjungan Roh ke Indonesia, setelah Malaysia dan Australia, dinilai banyak memberi sumbangan bagi upaya peningkatan hubungan persahabatan dan kerjasama kedua negara.

Dari pembicaraan Presiden Roh dengan Presiden Soeharto hari Kamis, diperoleh kesepakatan untuk membentuk komisi bersama yang akan dipimpin Menlu masing­ masing, guna mendorong kerjasama kedua negara, terutama di bidang ekonomi, perdagangan dan penanaman modal.

Dalam lawatan di Indonesia itu, Roh juga mengungkapkan minat negaranya untuk

menjadi mitra wicara (dialogue-partner) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Sementara itu, Menlu Korea Selatan, Kwang Soo Choi dan Menlu Ali Alatas juga menandatangani persetujuan penghindaran pajak berganda serta pertukaran nota mengenai bantuan keuangan Korea bagi beberapa proyek pembangunan di Indonesia.

Dalam kunjungan ini pihak Korea juga menyatakan keinginannya meningkatkan investasi di Indonesia, mengembangkan hubungan perdagangan serta akan mendorong wisatawan Korea ke Indonesia.

Kemungkinan membuka perjanjian penerbangan antara Seoul-Jakarta/Bali, juga akan dijajaki kedua negara.

Sementara dalam pertemuan antara Menteri Pertambangan dan Energi Ginanjar Kartasasmita dengan rekannya Bong Suh Lee, diperoleh kesediaaan pihak Korea Selatan untuk men ingkatkan impor LNG dari Indonesia.

Sejak tahun lalu, Korea Selatan mengimpor LNG sebesar dua juta ton per tahun.

Jakarta, ANTARA

Sumber : ANTARA (12/11/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 212-213.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.