PRESIDEN SETUJUI RENCANA INDUK BARU GELORA SENAYAN

PRESIDEN SETUJUI RENCANA INDUK BARU GELORA SENAYAN

 

 

Jakarta, Antara

PESIDEN SOEHARTO hari Selasa menyetujui rencana induk baru Pengembangan Gelora Senayan Jakarta, yang penyusunannya dirangkaikan dengan kerangka rencana induk pengembangan ibukota sampai tahun 2005.

Persetujuan Kepala Negara itu dikemukakan di Bina Graha, Jakarta, sewaktu menerima laporan tentang rencana tersebut dari pengurus pelaksana Badan Pengelola Gelora Senayan.

Menteri Sekretaris Negara Moerdiono dalam keterangannya kepada wartawan selesai mendampingi pengurus Badan Pengelola Gelora Senayan pada pertemuan itu, menjelaskan bahwa berdasarkan rencana induk tersebut, kawasan Gelora Senayan akan tetap dipelihara fungsinya sebagai pusat olahraga.

Di samping itu, rencana tersebut juga tetap memelihara kawasan Gelora Senayan sebagai paru-paru ibukota, dan sekaligus diharapkan mampu mengurangi beban berat pada ruas-ruas jalan tertentu di sekitarnya, khususnya Jl. Jenderal Sudirman, akibat kepadatan lalu lintas.

Menurut Moerdiono, pengembangan Gelora Senayan bedasarkan rencana induk itu harus dilakukan dengan biaya sendiri, bukan membebankan Pemerintah.

“Oleh karena itu, nantinya tentu akan ada perubahan-perubahan dibanding keadaan yang terlihat sekarang,” kata Direktur Perencanaan Kota dan Daerah Departemen Pekerjaan Umum, Ir.Hendro, yang ikut menghadap Presiden dan ikut menyusun rencana tersebut.

 

Wisma 17 Lantai

Ditambahkannya bahwa karena harus mampu membiayai diri sendiri, beberapa bagian kawasan Gelora Senayan akan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga dapat

menghasilkan pemasukan dana, di samping tetap berfungsi sebagai jalur hijau, paru­paru ibukota, dan pusat olahraga.

Ketika ditanya tentang bentuk konkret perubahan yang akan terjadi di kawasan itu, Mensesneg Moerdiono menjawab bahwa wisma atlet yang ada di kawasan itu sekarang akan diperluas dan diperbesar menjadi bangunan 17 lantai yang mampu menampung sekitar 2.500 atlet.

Pada saat tidak digunakan untuk fasilitas olahraga, tambahnya, wisma itu akan dialihkan fungsinya sebagai hotel berbintang tiga.

Selain perluasan wisma, Moerdiono menjelaskan bahwa di bagian tertentu kawasan tersebut akan dibangun apartemen serta pusat perbelanjaan untuk menghidupkan suasana kawasan olahraga itu.

Pembangunan fasilitas-fasilitas tambahan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan setelah berlangsungnya PON Xll Oktober 1989 setelah ditenderkan.

Semua fasilitas tambahan yang dibangun di wilayah kompensasi itu (tidak termasuk wisma atlet) pada jangka waktu tertentu menjadi milik Badan Pengelola Gelora Senayan, tambah Hendro lagi seraya menjelaskan bahwa pengelolaan Gelora Senayan selama ini didasarkan pada rencana induk lama yang disusun tahun 1958.

 

 

Sumber : ANTARA (29/08/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 663-664.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.