PRESIDEN SOEHARTO BUKA KONTES/PAMERAN DI UNGGARAN

PRESIDEN SOEHARTO

BUKA KONTES/PAMERAN DI UNGGARAN [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengemukakan, bahwa bangsa Indonesia rata2 tiap tahun makan 2,8 kg. daging, hampir 13 butir telur dan minum lebih dari setengah liter susu. Jumlah tersebut meskipun menurut norma gizi masih sangat kurang, tapi merupakan peningkatan dibandingkan satu setengah tahun yl. dimana orang Indonesia rata2 makan 2 1/2 kg. daging, 10 butir telur dan setengah liter susu.

Ketika membuka kontes dan pameran ternak potong nasional yang pertama di desa Sidomulyo, Ungaran, Jawa Tengah hari Sabtu, Kepala Negara tidak mengenyampingkan adanya kenyataan, bahwa masih sangat banyak diantara bangsa Indonesia yang tidak sekaIi sebulanpun makan telur atau minum susu.

Padahal, kata Presiden menurut norma gizi setiap orang Indonesia perlu makan lebih dari delapan kg. daging setahun kira2 40 butir telur dan 2 1/2 liter susu.

“Keperluan itu dapat terpenuhi apabila produksi ternak dan unggas cukup serta pendapatan setiap orang secara nyata juga naik,” katanya menambahkan.

Harapan Besar

Menyinggung ekspor ternak, Presiden Soeharto melihat segi ini mempunyai harapan besar berdasarkan angka2 ekspor yang selalu naik dari tahun ketahun. Dalam tahun 72 ekspor ternak Indonesia mencapai lebih dari dua juta US dollar. Ekspor kulit mencapai kira2 $ 7 1/2 juta.

Tapi dalam hal ini ada hal2 yang perlu segera kita perbaiki secepat mungkin.

“Saya menerima laporan, bahwa mutu ternak potong tampak menurun, demikian juga mutu yang diekspor.”

Panca Usaha Peternakan

Dalam usaha2 menaikkan produksi ternak dan memperbaiki mutunya, Presiden Soeharto mencanangkan Panca Usaha Ternak Potong yang perlu dilakukan. Panca usaha meliputi penyediaan bibit ternak unggul, yakni jenis ternak potong yang berbadan gemuk padat, sehat, tahan penyakit dan cocok dengan keadaan iklim di Indonesia.

Penyediaan makanan ternak yang cukup bermutu tinggi, penyediaan obat-obatan dan vaksin. Penyuluhan kepada para peternak mengenai pengetahuan dan keterampilan dalam usaha peternakan. Terakhir usaha2 pemasarannya.

Presiden menekankan agar pelaksanaan Panca Usaha itu dipikirkan sebaiknya oleh departemen2 dan berbagai instansi yang bersangkutan. Juga oleh bank2 pemerintah dalam rangka pemberian kredit.

Punya Arti Penting

Ketika menyinggung kontes dan pameran ternak potong yang pertama kali diadakan, kepala negara menilai sangat penting artinya, dalam usaha memperbesar produksi ternak, memperbaiki mutu ternak, penambahan penghasilan untuk petani dan peningkatan ekspor.

Para petani dan peternak dapat melihat dengan nyata ternak2 yang gemuk dan sehat karena dipelihara dgn cara2 yang benar. Para pembeli ternak dan mereka yg berkecimpung di bidang ekspor ternakpun dapat menyaksikan sendiri mutu yang baik dari ternak2 tsb.

Tapi yang lebih penting adalah usaha kita bersama dimana kita perlu mengusahakan agar ternak2 yang baik itu memang benar2 dapat dihasilkan oleh petani2 Indonesia dan pengusaha2 ternak umumnya. Demikian Presiden Soeharto. (DTS)

Sumber: ANTARA (13/01/1973)

 

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 168-170.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.