PRESIDEN SOEHARTO DAN PM. TUN RAZAK AKAN BERTEMU KEMBALI DI PULAU PENANG

PRESIDEN SOEHARTO DAN PM. TUN RAZAK AKAN BERTEMU KEMBALI DI PULAU PENANG [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak diharapkan akan bertemu kembali di Pulau Penang sebelah barat Malaysia, sebagai lanjutan dari pertemuan mereka di Palembang hari Sabtu yang lalu.

Kedua negarawan dari negara serumpun itu ketika mengadakan pertemuan perpisahan di Palembang Minggu pagi telah saling mengucapkan janji untuk betjumpa kembali.

“Sampai betjumpa kembali”, kata Presiden Soeharto ketika hendak menuju ke kendaraannya yang akan membawanya ke lapangan terbang Talang Betutu kembali ke Jakarta.

“Sampai jumpa kembali di Pulau Penang”, kata Tun Razak yang datang bersama dengan Menlu Adam Malik setelah bermain golf bersama.

Belum diperoleh keterangan kapan pertemuan antara Presiden Soeharto dan PM Malaysia itu dilanjutkan kembali.

Presiden Soeharto dalam kunjungan kerjanya selama dua hari di Sumatera Selatan untuk meninjau proyek pasang surut Delta Upang, telah mengadakan serangkaian pertemuan dengan PM Tun Razak yang datang ke Palembang untuk beristirahat atas undangan Kepala Negara.

Presiden dan PM Tun Razak Sabtu siang telah bermain golf bersama di lapangan Golf Pertamina Palembang selama hampir tiga jam.

Mereka bermain dengan relaks dan tampaknya perhatian sepenuhnya dicurahkan pada permainan itu. Permainan itu berlangsung untuk 9 holes dan hanya sekali-kali mengadakan pembicaraan.

Pada malam harinya diadakan jamuan makan di Gubernuran yang berlangsung selama setengah jam dan dilanjutkan dengan pertemuan antara Presiden Soeharto dan PM Tun Razak. Menlu Adam Malik turut mendampingi pertemuan itu.

Sampai Sabtu malam setelah berakhirnya pertemuan selama satu setengah jam antara Presiden dan Tun Razak belum lagi diperoleh keterangan resmi dari kedua belah pihak mengenai pembicaraan2 yang dilakukan oleh kedua negarawan itu.

Para wartawan khususnya wartawan2 asing yang datang ke Palembang dalam pemberitaan2nya menyebutkan, bahwa dalam pertemuan itu PM Malaysia memberitahukan secara resmi pada Indonesia, mereka dalam waktu dekat akan membuka hubungan diplomatik dengan RR – Cina.

Menlu Adam Malik dalam keterangan2 persnya di Jakarta beberapa waktu yang lalu menyatakan, bahwa Indonesia tidak keberatan jika anggota Negara ASEAN ingin mengadakan hubungan diplomatik dengan RR – Cina.

Indonesia sendiri punya hubungan diplomatik dengan RR – Cina yang sejak akhir 1965 telah membeku setelah negara ini terbukti membantu gerakan kudeta kaum komunis yang gagal dengan G30S-nya.

Galang Saling Pengertian

Menteri/Sekretaris Negara Sudharmono SH yang menyertai Presiden setibanya kembali di Ibukota Minggu siang menyatakan kepada pers, bahwa Presiden Soeharto dan PM Tun Razak telah mengadakan pembicaraan secara umum untuk menggalang saling pengertian dan persahabatan antara kedua negara.

Sudharmono juga menyatakan, bahwa masalah internasional secara umum juga dibicarakan dalam pertemuan ini. Menjawab pertanyaan2 pers, Sudharmono tidak bersedia memperinci hal ini. (DTS)

Sumber: ANTARA (07/05/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 114-115.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.