PRESIDEN SOEHARTO : DIALOG DENGAN MAHASISWA AGAR DIBINA DAN DIPELIHARA
Presiden Soeharto meminta dialog antara Menpora dan para mahasiswa selama ini terns dipelihara dan dibina serta dijadikan sebagai forum untuk menjelaskan kebijakan-kebijakan pembangunan nasional, sekaligus untuk memperoleh masukan-masukan dari generasi muda.
Hal itu disampaikan Presiden kepada Menpora Ir. Akbar Tandjung yang datang menghadap di Bina Graha hari Selasa.
Kepada Presiden dilaporkan diselenggarakannya dialog-dialog dengan para mahasiswa di berbagai perguman tinggi. Dalam dialog itu banyak hal mengenai pembangunan nasional terutama kepemudaan dan keolahragaan yang ditanyakan para mahasiswa.
Rencana penataran P4, kewaspadaan nasional dan kepemimpinan pemuda yang akan dimulai tanggal 23 Juli mendatang juga dilaporkan kepada Presiden, Penataran yang akan berlangsung 21 hari itu menurut Akbar Tandjung dimaksudkan untuk mempersiapkan para tokoh pemuda dalam menyongsong masa depan bangsa.
Malaysia Kagum
Dari hasil kunjungan beberapa hari di Singapura dan Malaysia, Akbar Tandjung mempunyai kesan bahwa penduduk di kedua negara itu kagum pada keberhasilan Indonesia membangun persatuan dan kesatuan bangsa yang justru majemuk itu. Untuk itu, pemuda Malaysia sudah mengutarakan keinginan mereka untuk mempelajari keberhasilan itu.
Bersama Menteri Pembangunan Masyarakat Republik Singapura Wong Kan Seng, Menpora RI itu menandatangani suatu piagam kerjasama (Memorandum of Understanding) antara kedua negara, khususnya dalam bidang kepemudaan dan olahraga.
Di samping itu juga disepakati untuk melanjutkan program tukar kunjungan sesama pemuda kedua negara. Delegasi pemuda Singapura sudah datang ke Indonesia pada waktu peringatan Hari Sumpah Pemuda yang lalu. Nanti akan disusul kunjungan pemuda Indonesia ke negara tersebut.
Menpora RI dan Menteri Belia dan Sukan (Menpora) Malaysia, Dato Haji Najib bin Tun Abdul Razak melalui pertemuan keduanya di Kualalumpur juga sepakat untuk membentuk suatu forum dialog antara sesama pemuda kedua negara secara bergiliran.
Giliran pertama diselenggarakan di Kualalumpur bulan Desember mendatang dan tahun berikutnya di Jakarta. Dialog semacam itu menurut Tandjung sekaligus pula mengakrabkan hubungan kedua bangsa terutama sesama pemuda.
Olahraga
Selain melaporkan rencana penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dalam rangka Hari Olahraga Nasional tanggal 9 September mendatang, Menpora juga melaporkan persiapan dalam menyongsong event-event olahraga internasional, khususnya rencana mempertandingkan cabang bulutangkis di Olimpiade tahun 1992.
Tandjung berharap, dalam Olimpiade 1992, dari cabang bulutangkis Indonesia akan mampu meraih medali emas. ”Tetapi kita harus berjuang untuk itu”, katanya. (RA)
…
Sumber : PELITA (22/06/1988)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 150-151.