PRESIDEN SOEHARTO HARAPKAN: ”MUSHAF ALQURAN ISTIQLAL DAN N-250 DILUNCURKAN BERSAMAAN”[1]
Jakarta, Kompas
Presiden Soeharto mengharapkan pada HUT ke-50 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1995 akan di luncurkan dua karya besar bangsa Indonesia di bidang ilmu dan teknologi serta bidang rohani, yakni pesawat terbang N250 dan Mushaf Al Quran Istiqlal yang bemuansa khas Indonesia.
Mushaf Al Quran lstiqlal yang merupakan salah satu dari hasil pembangunan spiritual itu akan kita kawinkan di tahun 1995 dengan hasil penguasaan ilmu dan teknologi, yakni pesawat terbang yang didesain putra-putra Indonesia yaitu pesawat N250, kata Presiden Soeharto setelah menyaksikan presentasi Mushaf Al Quran Istiqlal di Bina Graha, Jakarta, Selasa (28/9).
Hadir dalam acara ini antara lain Menteri Agama Tarmizi Taher, Menko Polkam Soesilo Soedarman, Gubernur DKl Jakarta Surjadi Soedirdja, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Hasan Basri, Ketua Umum Badan Pelaksana Mushaf Al Quran Istiqlal Pontjo Soetowo.
Menurut Menteri Agama Tarmizi Taher, penulisan MushafAl Quran Istiqlal secara resmi dimulai oleh Presiden sendiri pada saat upacara pembukaan Festival Istiqlal tanggal 15 Oktober 1991. Ketika itu, Presiden yang membuka upacara tersebut, menuliskan kaligrafi yang pertama dengan tulisan Bismallah pada Surah Al Fatihah. Untuk penulisan Al Quran Istiqlal dibentuk Badan Pelaksana melalui Surat Keputusan Menteri Agama No 247/ A. tanggal 15/ 10/ 1990. Anggarannya dibiayai oleh Departemen Agama, Depparpostel dan selebihnya para donatur swasta.
Penulisan Mushaf AI Quran Istiglal dikerjakan oleh tim khusus yang keanggotaannya terdiri dan para ahli kaligrafi ahli seni rupa, ahli Al Quran dan para budayawan bekerja sama dengan Departemen Agama. Halaman khusus, 45 desain boks 42 desain utama halaman biasa, tiga desain utama halaman khusus, 45 desain boks judul surat, dan 11 desain tanda-tanda baca.
Mushaf AI Quran Istiqlal yang asli dibuat dengan ukuran 103x 12cm ditulis dan dihias dengan ragam hias budaya Indonesia dari 27 propinsi dalam bentuk desain desain itu akan disimpan di Masjid Istiqlal. Selanjutnya Mushaf AI Quran Istiqlal yang dikerjakan dengan biaya sekitar Rp 1 milyar tersebut akan dicetak di Indonesia dengan ukuran 35 x 25,5 cm, dan dapat digunakan menjadi hadiah kenegaraan kepada bangsa-bangsa di dunia atau kepada museum-museum manca negara.
Persembahan Bangsa
Presiden Soeharto memuji ketelitian pembuatan Mushaf AI Quran Istiqlal yang telah berlangsung dua tahun itu. Selain itu diharapkan penyelesaian mushaf yang menjadi jati diri bangsa Indonesia itu bisa dicapai dalam waktu dua tahun mendatang, bertepatan dengan pesta emas HUT ke-50 Kemerdekaan RI.
Diharapkannya pula Mushaf AI Quran Istiqlal bisa menjadi hasil persembahan bangsa, bahkan bisa diberikan kepada bangsa-bangsa lain. Mereka akan melihat, oh inilah AI Quran buatan Indonesia. Dengan demikian kelak AI Quran tersebut bukan hanya untuk umat Islam Indonesia tapi juga untuk umat Islam dunia, kata Presiden.
Kepala Negara mengingatkan pula, waktu dua tahun untuk menyelesaikan karya ini bukan tugas mudah, karena harus bisa selesai tanpa kesalahan yang paling kecil sekalipun. Kalau ada yang salah akan ada yang mengatakan AI Quran itu tidak sah. Karena itu saya katakan supaya berulang-ulang diteliti, bukan hanya oleh satu atau dua orang saja tapi banyak orang. Dan yang meneliti harus betul-betul mempunyai rasa tanggungjawab, pesan Presiden. Berhasilnya pembuatan Mushaf AI Quran Istiqlal ini, kata Kepala Negara, menunjukkan pembangunan di Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya, yakni pembangunan material dan spiritual, dunia dan akhirat.
Presiden juga mengharapkan peluneuran Mushaf AI Quran Istiqlal akan bersamaan dengan peluneuran pesawat buatan Indonesia N250. Dikatakan, kalau pesawat CN 235 adalah hasil kerja sama IPTN dengan Cassa, Spanyol, maka N250 adalah hasil perakitan putra-putra Indonesia sendiri. Dan ini sudah menjadi perhitungan teknologi, akan lebih unggul daripada pesawat-pesawat sejenis yang dibuat negara-negara lain, kata Kepala Negara.
Dengan adanya dua karya tersebut, Presiden membuktikan bahwa bangsa Indonesia memikirkan pembangunan kualitas bangsa dan masyarakat untuk mengejar ketinggalan dari bangsa-bangsa lain, baik spiritual maupun material. Ini entah secara kebetulan atau bagaimana, akan kita tunjukkan kepada dunia tentang kemampuan bangsa kita. Satunya saya akan meresmikan selesainya penulisan Mushaf Al Quran Istiqlal Indonesia, dan satu lagi meresmikan peluncuran terbangnya pesawat N-250, ucap Presiden.
Seni Mushaf
Menurut Tarmizi Taber, seni mushaf adalah istilah yang tepat untuk manuskrip Al Quran yang ditulis dengan kaligrafi indah dan dengan seni hias secara bersama-sama. Dalam sejarah Islam seni mushaf dimulai pada abad ke-9 yang kemudian mencapai masa kejayaan pada abad ke-14 di Mesir pada masa Dinasti Mamluk. Seni ini kemudian menyurut sampai pada abau ke 16 di masa Dinasti Safawiyyah di Persia.
Mushaf-mushaf indah yang berumur 700 sampai 1000 tahun kini masih dapat dilihat di museum-museum di London, Cairo, Istambul, Teheran, Rabat dan lain lainnya. Mitshaf yang terdapat di Indonesia pada umumnya ditulis dan diirnunisasi oleh para ulama dan orang-orang saleh dari setiap kerajaan atau kesultanan Islam. Mushaf mushaf Indonesia tersebut diperkirakan berusia antara 100 sampai 400 tahun dan kini masih dapat dilihat di museum-museum dan para kolektor.
Mushaf-mushaf lndonesia yang sekarang masih bisa disaksikan adalah Mushaf Syeh Abdul Wahab dari Aceh, Mushaf Syeh Muhammad Arsyad al Banjari dari Banjarmasin, Mushaf Syeh Nawawi AJ Bantani dari Banten, Mushaf Diponegoro dan Mushaf Arnangkurat I dari Yogyakarta. (osd/ric) ··
Sumber: KOMPAS ( 21/09/ 1993)
___________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 699-701.