PRESIDEN SOEHARTO: HARUS PANDAI BACA TANDA ZAMAN

PRESIDEN SOEHARTO:

HARUS PANDAI BACA TANDA ZAMAN

 

 

Presiden Soeharto memberi petunjuk kepada Gubernur Jawa Tengah Ismail supaya pandai-pandai membaca tanda-tanda zaman, karena menghadapi masa lima tahun yang akan datang perlu kewaspadaan yang lebih jeli dibandingkan sebelumnya.

Kepada Ismail yang melapor di Bina Graha hari Rabu, Kepala Negara mengingatkan masalah generasi muda, ketenaga-kerjaan, dan adanya peningkatan keinginan dari masyarakat justru karena keberhasilan dalam pembangunan.

Selain itu diingatkan pula agar semua momentum yang sudah dihasilkan dimantapkan lagi, misalnya menyangkut swasembada pangan.

Kepala Negara juga menekankan prinsip kepemimpinan, terutama yang digali dari bumi Jateng sendiri yang hendaknya menjadi jati diri.

Prinsip kepemimpinan itu meliputi aja kagetan, artinya tidak perlu mudah terkejut membaca tanda-tanda zaman dan sebagainya; aja gumunan, artinya tidak usah gampang silau terhadap sesuatu yang tampaknya baik tapi belum tentu cocok dengan Kepribadian; aja dumeh, jangan sampai harus selalu merendah.

Kepada Presiden dilaporkan tentang pelantikannya menjabat gubernur Jateng masa bakti kedua. Dilaporkan pula perkembangan pembangunan di Jateng, antara lain soal penarikan pajak yang mantap, dan masalah susu sapi.

Dulu susu dihasilkan Jabar, kini Jateng pun menghasilkannya melalui pola PIR di Salatiga dan Boyolali.

“Ini hanya merupakan beberapa contoh wajah Jateng,” kata Ismail. (RA)

 

 

Jakarta, Kompas

Sumber : KOMPAS (20/10/1988)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 239.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.