PRESIDEN SOEHARTO : KEMERDEKAAN POLITIK HARUS SEIRING DENGAN KEMERDEKAAN EKONOMI

PRESIDEN SOEHARTO : KEMERDEKAAN POLITIK HARUS SEIRING DENGAN KEMERDEKAAN EKONOMI [1]

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto menegaskan bahwa kemerdekaan politik harus berjalan seiring dengan kemerdekaan ekonomi. Ini dikemukakannya ketika membuka pameran produksi industri dalam negeri di gedung Pola, Jakarta, Senin malam.

Dikatakan bahwa untuk mengenai hal itu samangat kebangsaan dan jiwa patriotisme bukan hanya penting dibidang politik, tapi juga harus dikembangkan di lapangan2 lain termasuk lapangan ekonomi.

Hal itu menurut Kepala Negara mengharuskan adanya kecintaan memproduksi sendiri dan memakai produksi dalam negeri. Presiden dalam amanatnya mengarahkannya itu sekali lagi mengajak masyarakat untuk lebih banyak lagi memakai barang2 produksi dalam negeri.

“Dengan memakai produksi industri dalam negeri berarti kita telah ikut mendorong gerak pembangunan ini ,” kata Presiden.

Kepala Negara juga meminta agar untuk produksi dalam negeri terus dipertinggi, sehingga konsumen merasa senang menggunakannya dan ini akan meluaskan pasaran serta memperkokoh pertumbuhan industri, selanjutnya.

“Saya mengambil keputusan agar gedung Pola ini dijadikan Pusat produksi Dalam Negeri, sekaligus menjadi pusat peningkatan industri dalam negeri, agar kita makin mengetahui produksi apa saja yang telah kita hasilkan dan makin percaya kepada mutu produksi tersebut”, kata Presiden.

Surat Keputusan Presiden no. 32 tahun 1974 tanggal 17 juni 1974 menetapkan bahwa pengelolaan gedung Pola diserahkan dari Departemen Penerangan kepada Departemen Perindustrian dan gedung2 ini dijadikan pusat pameran dan pemasaran produksi industri dalam negeri, tanpa mengurangi nilainya sebagai tempat pernyataan Proklamasi 17 Agustus 1945.

Diharapkan agar dengan pemilihan tempat dimana 29 tahun yang lalu telah diproklamirkan Kemerdekaan Indonesia dapat memberi dorongan semangat kebangsaan bukan hanya dibidang politik tapi juga dibidang ekonomi. (DTS).

SUMBER : ANTARA (20/08/1974)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 454-455.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.