PRESIDEN SOEHARTO LEPAS PM PNG PAIAS WINGTI
Jakarta, Antara
Perdana Menteri Papua Nugini (PNG) Paias Wingti Rabu pagi mengadakan kunjungan perpisahan kepada Presiden dan Ibu Tien Soeharto di Istana Merdeka, Jakarta, sebelum menuju Bali dalam rangkaian kunjungan resminya selama empat hari di Indonesia.
Presiden dan Ibu Tien Soeharto menerima kunjungan perpisahan tamu negara tersebut di Ruang Jepara, Istana Merdeka. Pada kesempatan itu, Ibu Tien Soeharto menyerahkan kepada PM Wingti sebuah album berisi foto-foto tentang beberapa kegiatan tamu tersebut selama di Jakarta sejak Senin.
Setelah berpamitan dengan Presiden dan Ibu Tien Soeharto, Wingti langsung menuju Bandara Halim Perdanakusumah diantar oleh Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja. Di Bandara Halim Perdanakusumah, tamu negara tersebut disambut Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi A. Tahir yang kemudian mendampinginya dalam kunjungannya di Bali.
Perdana Menteri Wingti (37) mengawali kunjungan resminya di Indonesia Senin lalu, dan direncanakan kembali ke negaranya Kamis sore setelah menyelesaikan kunjungannya di Bali.
Dari Denpasar Kamis sore, Wingti dan rombongan akan singgah kembali ke Jakarta, namun langsung menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk memberikan keterangan pers sebelum bertolak pulang melalui Singapura.
Selama berada di Bali, kepala pemerintahan PNG itu dijadwalkan meninjau proyek perikanan yang dikelola PT. Perikanan Samudera Besar, di samping menikmati keindahan budaya Pulau Dewata.
Peninjauan tersebut dilakukan setelah ia mengunjungi Balai Penelitian Tanaman Pangan di Bogor hari Senin dan mengunjungi proyek hortikultura di Lembang serta Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) di Bandung hari Selasa.
Wingti adalah tamu negara kedua yang datang ke Indonesia dalam tahun ini sesudah Perdana Menteri Italia Giovanni Goria 6 dan 7 Januari lalu.
Kunjungan empat hari Wingti di Indonesia merupakan yang pertama dilakukan seorang kepala pemerintahan PNG sejak menteri luar negeri kedua negara menandatangani persetujuan saling menghormati, persahabatan dan kerja sama, Oktober 1986.
Pada hari pertama kunjungannya, Wingti melakukan pembicaraan sekitar dua jam dengan Presiden Soeharto, serta mengadakan kunjungan kehormatan kepada Wakil Presiden dan Ibu Umar Wirahadikusumah. Presiden dalam pertemuan itu menegaskan kepada tamunya bahwa Indonesia tidak punya niat sedikit pun untuk mengganggu negara lain, apalagi negara tetangga.
Bahkan pada jamuan makan malam untuk menghormati PM PNG, Kepala Negara menyatakan bahwa sebagai bangsa yang cinta damai, Indonesia akan menyambut baik setiap upaya untuk menciptakan kawasan ASEAN dan Pasifik Selatan sebagai kawasan damai, tenteram dan sejahtera.
Sementara itu, Wingti dalam pidato balasannya mengusulkan agar Indonesia PNG membentuk suatu komisi kerja sama bidang perdagangan dalam rangka meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara.
Wingti menyatakan keyakinannya bahwa hubungan perdagangan Indonesia PNG dapat lebih ditingkatkan sebagai tindak lanjut penandatanganan persetujuan saling menghormati, persahabatan dan kerja sama antara kedua negara, tahun lalu.
…
Jakarta, ANTARA
Sumber : ANTARA (20/01/1988)
…
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 12-13.