PRESIDEN SOEHARTO: MASIH DIPERLUKAN RP. 800 MILYAR UNTUK PEMBANGUNAN PROYEK-PROYEK

PRESIDEN SOEHARTO: MASIH DIPERLUKAN RP. 800 MILYAR UNTUK PEMBANGUNAN PROYEK-PROYEK [1]

 

Jakarta, Sinar Harapan

Presiden Soeharto mengatakan masih diperlukan modal sekitar US$ 2 milyar atau Rp. 800 milyar untuk membangun proyek-proyek seperti: Asahan, Nikel, bidang perhubungan & angkutan dll di Indonesia.

Memberikan sambutan ketika menerima kunjungan kelompok investasi dan perbankan AS yang mewakili 52 perusahaan terkemuka di AS Sabtu siang di Istana Merdeka, Kepala Negara selanjutnya mengharapkan agar pengusaha-pengusaha tersebut setelah mengadakan penelitian tentang pembangunan yang sedang berjalan di Indonesia, bisa ikut berusaha dalam rangka Penanaman Modal Asing.

Presiden juga secara mendalam telah menjelaskan pembangunan yang kini sedang dilaksanakan di Indonesia.

Sebagai contoh Kepala Negara mengatakan bahwa proyek Tembaga Freeport di Irian Jaya yang sekalipun telah menghabiskan ratusan juta dollar, namun yang dihasilkan baru berupa lumpur tembaga belum merupakan tembaga murni. Untuk mendapatkan tembaga murni menurut Presiden masih diperlukan investasi ratusan juta dollar lagi.

Presiden menyatakan bahwa investasi diperlukan selain untuk mengolah kayu yang dapat menghasilkan 70 juta m3/tahun juga untuk keperluan angkutan guna menghubungkan wilayah-wilayah Indonesia yang terdiri dari l.k. 3.000 pulau-pulau.

Kelompok pengusaha AS tersebut tiba di Indonesia Jum’at malam dipimpin William J. Bird dan kehadiran mereka di Istana diantar oleh Menteri Perhubungan Emil Salim, Sadli selaku Ketua Panitia Penanaman Modal Asing dan Dubes AS di Jakarta Galbraith. (DTS)

Sumber: SINAR HARAPAN (07/04/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 101-102.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.