PRESIDEN SOEHARTO MENERIMA SURAT DARI PRESIDEN KHADAFIE

PRESIDEN SOEHARTO MENERIMA SURAT DARI PRESIDEN KHADAFIE [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Libia Kolonel Moamer Khadafie telah menyampaikan sepucuk surat kepada Presiden Soeharto yang menyangkut hubungan bilateral antara pemerintah Libia dan Indonesia.

Presiden Soeharto menerima surat tsb. hari Kamis yang disampaikan oleh Ali Tariqie, utusan khusus Presiden Libia yang kini tengah mengadakan kunjungan di Indonesia sejak hari Selasa yang lalu.

Selesai diterima oleh Presiden Soeharto di Istana Merdeka utusan khusus Kepala Negara Libia itu atas pertanyaan pers tidak membantah bahwa dalam surat tsb. oleh Kedhafie dikemukakan pula persoalan Timur Tengah.

”Tapi dalam pertemuan dengan Presiden Soeharto tidak dibicarakan masalah Timur Tengah karena kami tahu benar posisi Indonesia yang membantu perjoangan saudara2nya bangsa Arab dalam melawan zionisme internasional,” katanya menambahkan.

Ali Tariqie mengatakan, bahwa dia masih akan tinggal selama dua hari di Indonesia untuk kemudian meneruskan perjalanannya ke Malaysia dan Pakistan.

Dalam pertemuan dengan Presiden Soeharto yang berlangsung selama satu jam, utusan khusus Presiden Libia diantar oleh Dubes Republik Arab Mesir Ali Shauki Elhadidi dan Dubes Republik Arab Syria Munir Mousa Basha.

Presiden Soeharto Diundang ke Libia

Sekretaris Negara Sudharmono SH mengatakan, bahwa Presiden Moamer Khadafie telah mengulangi undangannya kepada Presiden Soeharto untuk berkunjung keLibia. Sudharmono tidak menjelaskan bila undangan Kedhafie sebelumnya disampaikan kepada Presiden Soeharto. Dikatakannya, bahwa Presiden Khadafie melalui urusan khususnya telah menyampaikan salam kepada Presiden Soeharto. Mengenai isi surat yang disampaikan oleh Kepala Negara Libia itu, Sudharmono menunjukkan sebuah surat yang diketik dalam bahasa Arab. “Sekarang saya ingin menterjemahkan surat ini,” katanya kepada pers.

Soal Minyak Disinggung

Sudharmono mengatakan, bahwa dalam pertemuan antara Presiden Soeharto dengan tamu dari Libia itu oleh kedua belah pihak telah dibahas masalah2 kepentingan bersama.

Dalam hal ini adalah masalah2 ekonomi dan politik serta saling tukar menukar pengalaman dibidang pendidikan. Pihak Libia telah menawarkan beasiswa kepada mahasiswa2 Indonesia untuk belajar disana. Presiden Soeharto dalam pertemuan itu mengatakan, bahwa Indonesia dan Libia sama2 negara penghasil minyak yang mempunyai kwalitet sama. Dalam hal ini antara Indonesia dan Libia bisa saling tukar menukar pengalaman.

Konperensi Islam

Utusan dari Libia itu mengharapkan agar Indonesia mengirimkan delegasinya ke Konperensi Islam yang akan diadakan di Tripoli, ibukota Libia dari tgl. 24 sampai 26 Maret yad.

Indonesia selalu berpartisipasi dalam konperensi2 Islam meskipun tidak menjadi anggota, kata Sekretaris Negara Sudharmono SH kepada pers.

Ali Tariqie selama di Indonesia telah diterima oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik dan Menteri Agama Mukti Ali. (DTS)

Sumber: ANTARA (15/02/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 76-77.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.