PRESIDEN SOEHARTO MENGUNJUNGI MUSEUM HERMITAGE DI LENINGRAD
Leningrad, Antara
Presiden dan lbu Tien Soeharto Minggu pagi mengunjungi Museum Hermitage di Leningrad yang terkenal menyimpan dua setengah juta koleksi, termasuk dari Indonesia.
Wartawan ANTARA AJF. Makiwawu melaporkan, dari 2,5 juta koleksi di museum itu, tercatat 65.000 koleksi dapat dilihat umum, terdiri atas lukisan lukisan, patung, mebel, senjata, mata uang, permadani, barang-barang sulaman dan majolika (tembikar berukir).
Museum Hermitage dapat disejajarkan dengan museum termasyur di dunia seperti Museum Louvre di Perancis, British Museum di London dan National Gallery Of Art di Wahington.
Museum Hermitage merupakan bangunan bekas Istana Raja Petersburg dibangun pada pertengahan Abad XVIII yang dikenal dengan istana musim dingin, terletak di tepi Sungai Newa, Leningrad.
Presiden Soeharto yang disertai Menko Ekuin Radius Prawiro, Menlu Ali Alatas, Mensesneg Moerdiono, Pangab Jendral Try Soetrisno, masing-masing beserta isteri menyaksikan berbagai lukisan indah dari pelukis terkenal seperti Leonardo da Vinci, Picasso, Nikolai Pousshih, dan Van Gough.
Dekorasi dinding di museum itu mempesona pengunjung, demikian pula keramik-keramik, berbagai ragam lampu gantung, batu pualam dan langit-langit yang penuh dengan lukisan lukisan besar mencerminkan kehidupan raja dan rakyat masa lalu.
Presiden juga menyaksikan lukisan lukisan yang bemafaskan keagamaan. Ada lukisan Adam dan Hawa setelah memakan Buah Pengetahuan, ada pula lukisan Kristus setelah disalib.
Sekitar satu setengah jam Presiden dan lbu Tien Soeharto berada di museum yang dikunjungi oleh tiga setengah juta orang tahun lalu.
Sebelum meninggalkan gedung museum yang cantik oleh arsitektur masalalu dan berwama putih hijau-toska tersebut, Presiden Soeharto menulis kesannya pada buku tamu, ”Sangat mengesankan koleksi lukisan di Hermitage, tidak hanya karena indahnya tetapi juga sejarah pelukisnya yang kenamaan. Saya percaya, semua yang menyaksikan akan mengaguminya,” tulis Presiden.
Ketika berada di tingkat dua gedung museum Hermitage, Presiden Soeharto sempat menyaksikan tugu Alexander yang terletak di lapangan istana musim dingin itu. Tugu Alexander ini merupakan tanda kemenangan Rusia atas Napoleon.
Selain mengunjungi Museum Hermitage pada hari Minggu yang suhunya cukup dingin sekitar 10 derajat Celcius, Presiden Soeharto Minggu malam dijadwalkan menyaksikan pertunjukan tari balet terkenal di Leningrad.
Kunjungan ke Katedral St. Isaac yang semula dijadwalkan Sabtu sore dibatalkan karena keterbatasan waktu.
Sumber : ANTARA (10/09/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 323-324.