PRESIDEN SOEHARTO: PERBEDAAN PENGHASILAN DAPAT LONGGARKAN RASA PERSATUAN[1]
Jambi, Merdeka
Apabila terus berkembang perbedaan dalam penghasilan orang per orang dan juga perbedaan dalam kekuatan-kekuatan ekonomi, hal ini bukan saja akan menjadi unsur penghambat dalam pembangunan, tetapi juga dapat melonggarkan rasa persatuan dan kesatuan. Demikian diungkapkan Presiden Soebarto pada acara Puncak Pekan Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional serta Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional tahun 1993 di Desa Batin, Kabupaten Batanghari Jambi, Senin(20/12).
Menurut Kepala Negara, patut disyukuri bahwa pembangunan yang dilaksanakan selama ini telah membawa kemajuan-kemajuan bampir di semua segi kebidupan bangsa. Dalam pelaksanaan pembangunan tadi semua telah bertekad untuk selalu berpedoman pada trilogi pembangunan, yaitu, memeratakan pembangunan dan hasil hasilnya, mempertinggi pertumbuhan ekonomi dan memantapkan stabilitas nasional.
Presiden menjelaskan, pembangunan memang telah membuka peluang peluang bagi kemajuan bangsa. Dalam melaksanakan pembangunan tadi, ada kelompok ke ompok masyarakat yang lebih siap menggunakan peluang, ada pula kelompok kelompok masyarakat yang belum siap memanfaatkannya.
“Hal ini menimbulkan perbedaan yang tidak kecil dalam penghasilan orang perorang dan juga perbedaan dalam kekuatan-kekuatan ekonomi. “Apabila hal ini terus berkembang bukan saja akan menjadi unsur penghambat dalam pembangunan, tetapi juga dapat melonggarkan rasa persatuan dan kesatuan di antara kita,” kata Kepala Negara.
Upaya untuk memeratakan pembangunan dan hasil-hasilnya, tutur Presiden, akan lebih cepat berbasil jika didukung oleh semangat kesetiakawanan sosial yang tinggi. “Karena itu kita perlu terus menghidup-hidupkan semangat kesetiakawanan sosial. Dan semua perlu ikut ambil bagian yang aktif dalam kegiatan-kegiatan Hari Kesetiakawanan Sosial,” ujar Presiden.
Sementara itu Kepala Negara melibat babwa kesadaran masyarakat terus bertambah besar dalam ikut menciptakan lingkungan yang hijau. Hal ini menunjukkan babwa masyarakat telah merasakan manfaat pepobonan bagi kehidupan yang sehat. (Anto/96o)
Sumber: MERDEKA (21/12/1993)
_________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 926-927