Presiden Soeharto :
RAKYAT PALESTINA HARUS TENTUKAN NASIB SENDIRI
Rakyat Palestina yang merdeka dan berdaulat dalam satu wilayah tertentu sebelum 1967, merupakan syarat mutlak bagi penyelesaian damai secara menyeluruh di Timur Tengah, Presiden Soeharto menegaskan dalam pidato tertulis yang dibacakan oleh Wakil Tetap Perwakilan RI pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berkenaan dengan hari solidaritas Rakyat Palestina tahun 1986.
Presiden Soeharto menekankan, tiap penyelesaian harus ditandai dengan penarikan mundur pasukan Israel dari seluruh wilayah Arab yang direbut tahun 1967, termasuk Jerusalem.
Rakyat Palestina harus menentukan nasib sendiri di atas tanah mereka sendiri, dan dengan demikian keamanan semua negara di wilayah tersebut bisa terjamin.
Dewan Keamanan PBB dalam kedudukannya sebagai lembaga dunia harus senantiasa memelihara perdamaian dan berkewajiban memudahkan penyelenggaraan konferensi perdamaian internasional mengenai Timur Tengah.
Indonesia mengimbau DK PBB untuk tidak lagi memintakan prasyarat-prasyarat bagi terlaksananya konferensi, di mana PLO harus mempunyai kedudukan dan hak yang sama sebagai suatu negara merdeka yang juga merupakan prasyarat bagi kemungkinan tercapainya perdamaian yang adil dan langgeng di Timur Tengah dewasa ini.
Dalam hal ini Indonesia mengutuk keras tindakan serta sikap Israel yang selalu berusaha menghancurkan eksistensi rakyat Palestina.
Tindakan Israel adalah pelanggaran terang-terangan terhadap piagam PBB yang menghormati asas hukum internasional dan perilaku peradaban manusia.
Kami tetap teguh dengan pandangan kami, bahwa konferensi perdamaian memberi kesempatan yang terbaik untuk membawa keadilan ke wilayah yang kini dilanda kerusuhan itu, seraya mendukung seman Organisasi Konferensi Islam (OKI) bagi pelaksanaannya tahun 1987 mendatang.
Akhirnya Presiden menyampaikan rasa kagum rakyat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai cita-cita. (RA)
…
Jakarta, Kompas
Sumber : KOMPAS (02/12/1986)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 456-457.