PRESIDEN SOEHARTO RESMIKAN PAMERAN LAPORAN VISUAL PROGRAM NASIONAL KELUARGA BERENCANA

HM Soeharto dalam berita

PRESIDEN SOEHARTO RESMIKAN PAMERAN LAPORAN VISUAL PROGRAM NASIONAL KELUARGA BERENCANA [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto, Sabtu pagi, di Jakarta, resmikan Pameran Laporan Visual Program Nasional Keluarga Berencana.

Pameran yang diselenggarakan di Bina Graha dan akan berlangsung selama dua bulan itu menyajikan data-data, hagan-hagan serta foto-foto tentang segala kegiatan yang berkaitan dengan perkembangan program nasional keluarga berencana dan kependudukan.

Presiden Soeharto dalam kesan2nya menyaksikan, pameran tersebut menyatakan bahwa hasil program nasional KB

“sungguh sangat meggembirakan walaupun belum mencapai sasaran2 secara keseluruhan”.

Presiden mengharapkan agarterus diusahakan semaksimal mungkin peserta yang ideal,

“ialah kebanggaan para peserta merasa ikut berpartipasi dalam pembangunan nasional lewat keluarga berencana”.

Dr. H. Suwardjono Suryaningrat, Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, dalam laporannya kepada Presiden sebelum peresmian pameran tersebut mengatakan, bahwa jumlah peserta keluarga berencana baru setiap tahun sejak tahun anggaran 1969/70 terus meningkat.

Secara kumulatip sampai akhir tahun anggaran yang lalu telah berhasil tercapai jumlah peserta baru keluarga berencana sebanyak sekitar 8,9 juta.

”Yang lebih menggembirakan lagi ialah, bukan saja jumlah peserta tersebut yang terus meningkat, tetapi mereka itu sebagian besar berasal dari golongan masyarakat yang tinggal di desa-desa, berpendidikan dan berpenghasilan rendah”, katanya.

Semuanya itu, kata Dr. Suwardjono lebih lanjut, dapat dicapai berkat kerjasama yang rapi antara para petugas, baik di dalam, maupun di luar program keluarga berencana dari kalangan masyarakat sendiri.

Dijelaskan selanjutnya bahwa pembinaan program semakin mendapatkan perhatian, sehingga pada waktu ini tercatat lebih dari 3,8 juta peserta keluarga berencana lestari.

Program Keluarga Berencana di Luar Jawa dan Bali

Dalam laporannya tersebut Ketua BKKBN menyatakan bahwa program keluarga berencana di luar Jawa dan Bali-pun mulai dikembangkan dengan sistim yang prinsipnya sama dengan cara yang dilaksanakan di Jawa dan Bali, namun makin disempurnakan dan disesuaikan dengan situasi daerah.

“Pada tahun ini kami telah mulai menggarap tidak kurang dari 8.000 desa di daerah dan berharap sebelum akhir Pelita II sekitar 90 persen desa akan mempunyai program keluarga berencana tingkat awal”, katanya.

Hadir dalam upacara peresmian pameran yang berthema “Mendukung Keberhasilan Program Keluarga Berencana Masyarakat Desa” itu, sejumlah menteri, para pejabat tinggi sipil dan militer. (DTS)

Sumber : ANTARA (24/09/1977)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 598-599.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.