PRESIDEN SOEHARTO : SAYA HANYA MELAKSANAKAN
KEHENDAK RAKYAT [1]
Jakarta, Pelita
Presiden Soeharto menyatakan ada orang-orang tertentu berusaha menyenangkan hati beliau dengan mengatakan bahwa pembangunan itu berhasil karena kepemimpinannya .
“Kalau bertemu saya, orang-orang tertentu mengeluarkan kata-kata untuk menyenangkan saya dengan mengatakan bahwa pembangunan itu berhasil karena kepemimpinan saya. Itu salah, karena sesuai dengan konstitusi, saya hanya melaksanakan apa yang dikehendaki rakyat,” kata Pak Harto dalam pidatonya tanpa teks ketiak menerima peserta Pekan Wayang Indonesia di Istana Negara Jakarta, Selasa (20/7).
Presiden menegaskan keberhasilan pembangunan yang dinikmati sekarang ini merupakan partisipasi seluruh rakyat Indonesia. Jadi bukan keberhasilan yang dilakukan secara perorangan, tetapi dilakukan bersama-sama seluruh rakyat dan pemerintah.
Diingatkan, MPR yang mencerminkan pelaksanaan kedaulatan rakyat bertugas menyusun GBHN yang harus dilaksanakan Presiden selaku mandataris MPR.
“Jadi secara konstitusi, saya ini yang memimpin tetapi yang melaksanakan secara keseluruhan adalah rakyat Indonesia, dalam hal ini termasuk partisipasi saudara,” ujar Presiden kepada para peserta Pekan Wayang yang berasal dari seluruh Indonesia tersebut.
Ada yang Tak Mengakui
Menurut Presiden, meski keberhasilan pembangunan sekarang ini bisa dinikmati, namun masih ada orang Indonesia yang sampai sekarang belum mau mengakui hasil pembangunan di tanah air yang dilaksanakan rakyat bersama pemerintah.
“Hal itu terjadi karena keinginan mereka lebih besar dibandingkan dengan yang telah dilakukan selama ini,” kata Presiden.
Presiden yang didampingi Ketua Umum Panitia Pelaksana Pekan Wayang, Sudjarwo, mengatakan, sekalipun masih ada orang Indonesia yang belum mau mengakui hasil pembangunan yang menggembirakan itu, pihak luar negeri justru telah menunjukkan penghargaannya misalnya dengan memberikan penghargaan.
“Sebaliknya ada orang tertentu, entah itu basa basi atau tidak, menyampaikan pujian mereka dengan mengatakan pembangunan di tanah air berhasil karena kepemimpinan Pak Harto,” kata Presiden dengan tersenyum .
Sementara itu ketika berbicara tentang pembangunan selama ini, Presiden mengemukakan, sekalipun terdapat berbagai kesulitan, proses pembangunan yang dilaksanakan rakyat bersama pemerintah telah menunjukkan hasil-hasil yang membesarkan hati.
Dicontohkan, di bidang ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya mencapai enam dan tujuh persen sedangan di negara maju angka itu paling-paling hanya dua hingga tiga persen. Ekspor komoditi nonmigas terus meningkat sehingga angkanya lebih besar dibanding ekspor migas.
Di bidang kesehatan, katanya, semakin banyak tersedia Puskesmas, Posyandu.
“Sementara itu, untuk bidang pendidikan, semakin banyak dibangun sekolah mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
“Indonesia tidak pernah menggembar-gemborkan hasil pembangunannya. Tapi negara-negara lain mengikuti secara seksama pembangunan di Indonesia,” kata Kepala Negara pada acara yang dihadiri Menko Polkam Soesilo Soedarman dan Menteri Perindustrian Ir. Tunky Ariwobowo.
Presiden mengemukakan, konsep Trilogi Pembangunan yang mencakup pemerataan hasil pembangunan, pertumbuhan ekonomi yang setinggi mungkin akan tetap dilaksanakan karena ketiga hal itu harus dilaksanakan secara bersamaan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. (ato).
Sumber : PELITA (21/07/1993)
_________________________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 178-179.