PRESIDEN SOEHARTO TERIMA PIMPINAN OECF JEPANG
Jakarta, Antara
Pemerintah Jepang akan ikut memikirkan upaya pengembalian utang luar negeri Indonesia yang cukup berat, namun Jepang berpendapat bahwa sebaiknya Indonesia tidak meminta penangguhan pembayaran utangnya.
Pimpinan Dana Kerja Sama Luar Negeri Jepang (OECF) Mitsuhide Yamaguchi mengatakan hal itu kepada pers sesudah mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha, Kamis.
Kunjungan Yamaguchi ini dilakukan sehubungan dengan pengangkatan dirinya sebagai pimpinan OECF pada bulan Oktober lalu dan Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjunginya sejak pengangkatannya itu.
“Kami menyadari sepenuhnya bahwa beban utang luar negeri Indonesia sangat berat. Kami akan ikut memikirkan bagaimana sebaiknya memecahkan masalah ini,” katanya.
Akan tetapi Yamaguchi mengatakan bahwa dari Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas J.B Sumarlin telah diperoleh penegasan bahwa Indonesia akan selalu memegang teguh disiplin untuk membayar utang luar negerinya tepat pada waktunya.
Ketika menjelaskan diskusinya dengan Sumarlin pada hari Kamis pagi, tamu dari Jepang itu mengatakan bahwa Indonesia mengharapkan bantuan program dari Jepang diperbanyak, karena sejak tahun silam selain memberikan bantuan proyek juga disalurkan bantuan program.
Yamaguchi mengatakan dalam mempersiapkan sidang IGGI di Den Haag bulan Juni mendatang, pihaknya sudah mengumpulkan data mengenai situasi terakhir ekonomi Indonesia. Akan tetapi ia tidak bersedia menjelaskan langkah-langkah konkret yang akan ditempuh pemerintahnya sehubungan dengan permintaan Indonesia tentang pembiayaan rupiah (local financing).
Dalam kesempatan itu, Yamaguchi mengatakan perundingan tentang pembagian dana sebesar dua miliar dolar AS yang dijanjikan PM Noboru Takeshita bagi keenam negara anggota ASEAN dalam KTT ASEAN di Manila bulan Desember masih dirundingkan, sehingga belum diketahui besamya dana yang diterima Indonesia.
…
Jakarta, ANTARA
Sumber : ANTARA (21/01/1988)
…
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 13-14.