PRESIDEN SOEHARTO: WIRAUSAHA SARANA TEPAT ATASI PENGANGGURAN

PRESIDEN SOEHARTO: WIRAUSAHA SARANA TEPAT ATASI PENGANGGURAN[1]

 

Jakarta, Kompas

Presiden Soeharto mengatakan, wirausaha merupakan sarana tepat untuk mengatasi pengangguran. Sebab itu Kepala Negara mengharap kaum muda membangkitkan jiwa kewirausahaannya, agar mereka tidak hanya menjadi pencari kerja, tapi justru membuka kesempatan kerja bagi diri mereka sendiri.

“Jiwa wirausaha di kalangan kaum muda merupakan sarana tepat untuk mengatasi pengangguran karena mereka tidak sekadar mencari lowongan kerja yang terbuka sebagai pegawai, tetapi justru mampu membuka kesempatan kerja bagi dirinya sesuai naluri kepeloporan dan perintisan yang menjadi ciri-ciri jiwa mudanya,” tutur Kepala Negara ketika membuka simposium nasional kewirausahaan yang diadakan Kantor Menpora bagi sekitar 200 generasi muda di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/2).

Dalam PJP II sekarang ini, tutur Presiden, kaum muda harus dibekali kemampuan menciptakan lapangan kerja dan bukan hanya sebagai pencari kerja. Kaum muda perlu memiliki rasa percaya diri untuk mandiri sebagai wirausahawan pemula, kendatipun menjadi wirausaha sektor informal maupun usaha kecil. Sebab itu, Presiden berharap simposium akan menghasilkan program kerja bagi pembinaan dan pengembangan pemuda, khususnya dalam membangkitkan tekad dan menumbuhkan kegiatan kewirausahaan di kalangan kaum muda.

“Tentu saja hasil simposium memerlukan langkah-langkah selanjutnya. Untuk itu, perlu dikembangkan kerja sama dengan pihak-pinak lain yang terkait, baik jajaran pemerintah maupun kalangan  dunia usaha swasta,”kata Presiden.

Menurut Presiden, tumbuhnya wirausahawan yang menciptakan perusahaan­ perusahaan skalakecil dan menengah ini sangat berarti sebagai kekuatan-kekuatan pembuka lapangan kerja dan kemajuan ekonomi suatu negara. Pengalaman bangsa­ bangsa maju menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan kecil dan menengah memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam menghadapi persaingan yang ketat di pasar internasional.

“Saya berharap mudah-mudahan kegiatan ini dapat menjadi awal kegiatan kepemudaan dalam menyongsong peringatan setengah abad Indonesia merdeka. Tinggallandas pembanguan kita hanya berhasil jika kita memiliki lapisan wirausahawan yang tangguh, yang besar, yang menengah maupun yang kecil,” kata Presiden.

Yang Kreatif

Meski struktur perekonomian makin seimbang dan pertumbuhannya cukup tinggi, demikian Kepala Negara, masih banyak tantangan yang harus dihadapi agar bangsa ini mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain dalam era perdagangan bebas mendatang.

Menurut Presiden, tantangan utamanya adalah membangun manusia pembangunan dalam jumlah besar dan meliputi berbagai bidang kehidupan. “Manusia pembangunan adalah mereka yang sanggup membuat penemuan-penemuan baru, yang kreatif, yang mampu membuat terobosan, yang mampu membaca dan memanfaatkan peluang,” katanya.

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa manusia pembangunan juga adalah mereka yang sanggup memasarkan barang-barang baru, menciptakan pasar baru, menemukan cara-cara baru dalam berproduksi dan berusaha agar usaha yang ditanganinya dapat bersaing dan maju pesat. Manusia-manusia pembaru inilah yang disebut wirausahawan.

“Tentu saja di samping sebagai wirausahawan yang kreatif, kaum muda Indonesia juga harus dipersiapkan sebagai profesional yang andal dan pekerja yang terampil sebagai pelaksana-pelaksana kegiatan pembangunan yang mampu melaksanakan tugasnya secara efisien dan produktif,” tutur- Presiden.

Sumber : KOMPAS (08/02/1995)

________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 341-342

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.