PRESIDEN TEGASKAN KEMBALI SIKAP RI : ISRAEL HARUS MUNDUR DARI WILAYAH ARAB
Presiden Soeharto menegaskan kembali sikap Indonesia mengenai kemelut yang terjadi di kawasan Timur Tengah, khususnya Palestina dengan mengatakan bahwa perdamaian yang adil dan kekal di sana tidak akan dapat tercapai bila Israel tidak menarik diri secara menyeluruh dari wilayah-wilayah Arab yang didudukinya.
Termasuk dalam hal ini kota suci Jerusalem dan mengembalikan hak-hak nasional rakyat Palestina untuk mendirikan negara sendiri yang merdeka.
Penegasan Presiden itu disampaikan ketika menerima surat-surat kepercayaan dari Duta Besar Kerajaan Hashemit Yordania yang baru untuk Indonesia, Nayet Khalid Mawla di Istana Merdeka Sabtu lalu.
Di tempat yang sama, Presiden sebelumnya juga menerima surat-surat kepercayaan dari Dubes Republik Singapura yang baru, Barry Desker dan kemudian Dubes Republik Rakyat Mongolia, Buyamyn Dashseren.
Dalam tiga kali pidato sambutannya, Presiden secara umum menyampaikan ajakan kepada semua bangsa dan negara di dunia untuk menjalin kerja sama atas dasar persamaan hak dan saling menguntungkan.
“Indonesia memandang perlu untuk memanfaatkan setiap kesempatan untuk bekerja sama dengan semua bangsa di dunia tanpa mempermasalahkan struktur sosial politik yang dianutnya,” kata Presiden.
Presiden yakin dan percaya, dengan kerja sama atas dasar persamaan dan saling menguntungkan itu, umat manusia akan dapat dibebaskan dari bahaya peperangan maupun keterbelakangan.
Kepada negara-negara sedang membangun, khususnya negara-negara Anggota Gerakan Non Blok, Presiden menyampaikan ajakannya untuk bahu membahu memperjuangkan nasib yang dewasa ini terdesak kepentingan ekonominya oleh negara-negara industri maju.
“Gerakan Non Blok harus tetap gigih berjuang untuk menciptakan Tata Ekonomi Dunia Baru demi keadilan dan kemajuan semua bangsa,” lanjut Presiden. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip Bandung, Presiden menyatakan, Indonesia berusaha sekuat tenaga agar cita-cita dan tujuan Gerakan Non Blok tetap terpelihara kemurniannya.
Dua Dubes yang diterima Presiden itu, masing-masing Khalid Mawla dari Yordania dan Desker dari Singapura adalah juga dari negara Non Blok. Singapura sendiri merupakan negara anggota ASEAN sebagaimana pula Indonesia.
Indonesia Prihatinkan Nasib Rakyat Palestina
Sementara itu, hari Rabu lalu di depan Sidang Pleno Majelis, Umum PBB, Wakil Delegasi Indonesia Duta Besar S. Wiryono mengatakan, Indonesia dengan tegas tidak dapat menerima kesengsaraan rakyat Palestina yang semakin memburuk karena hak-hak asasi mereka terus diinjak-injak oleh Israel, sehingga bagian terbesar rakyat Palestina harus hidup di wilayah negara lain atau di pengasingan.
Masalah Palestina, katanya. tetap merupakan masalah pokok dalam krisis yang berkepanjangan di Timur Tengah yang harus segera diselesaikan.
Hari Selasa, delegasi Indonesia juga telah menguraikan pendirian Indonesia mengenai ihwal pokok bagi tercapainya suatu penyelesaian masalah Palestina, serta dukungan tegas Indonesia bagi diadakannya konferensi perdamaian internasional tentang Timur Tengah.
Indonesia tetap berpendirian, setiap penyelesaian harus didasarkan pada hak dan keinginan rakyat Palestina, karena penyelesaian yang tidak berdasarkan hal tersebut bukan merupakan penyelesaian sejati.
Setiap proses perundingan harnslah mengikutsertakan Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organization – PLO) yang merupakan satu-satunya wakil sah rakyat Palestina yang mempunyai kedudukan sama dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam masalah Palestina.
Peran PBB
Delegasi Indonesia memuji upaya PBB dalam mencari penyelesaian terhadap krisis Timur Tengah dan menilai PBB telah memainkan peranan sangat penting dalam menciptakan penyelesaian menyeluruh terhadap krisis tersebut.
“Kenyataan bahwa resolusi PBB tentang Timur Tengah tetap tidak terlaksana, bukanlah berarti bahwa resolusi itu tidak relevan. Pelaksanaan resolusi PBB selalu dihadang oleh sikap congkak Israel yang didukung oleh sekutu dan pelindung tradisionalnya,” kata wakil delegasi RI itu.
Pada bagian akhir pidatonya, Wiryono menegaskan kembali, bangsa Arab, termasuk rakyat Palestina, telah memperlihatkan dukungan mereka bagi terciptanya penyelesaian secara damai krisis Arab-Israel, yang merupakan bagian dari kerangka menyeluruh konferensi perdamaian internasional.
Oleh karena itu Israel wajib menyadari bahwa sudah saatnya mengakui wewenang PBB dan Dewan Keamanannya dalam upaya mereka untuk memulai perundingan sejati yang mengarah kepenyelesaian damai secara menyeluruh krisis Timur Tengah, kata Dubes S. Wiryono. (RA)
…
Jakarta, Pelita
Sumber : PELITA (01/12/1986)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 454-456.