PRESIDEN TENTANG PARIWISATA
Presiden Soeharto mengatakan, kemajuan pariwisata tidak saja bermanfaat secara ekonomis, tetapi juga bagi ketahanan politik. Sebab, tamu-tamu yang datang akan melihat keadaan yang sesungguhnya dari negeri yang dikunjungi dan hal ini akan menumbuhkan saling pengertian antarbangsa.
Kepala Negara mengemukakan hal itu ketika menerima para pimpinan badan-badan kepariwisataan ASEAN di Bina Graha, Sabtu dengan diantar Menparpostel, A. Tahir.
Presiden juga menginginkan agar melalui pariwisata, ASEAN dapat diciptakan sebagai kawasan damai dan netral.
Para pimpinan badan pariwisata ASEAN itu mengadakan pertemuan sehari, Sabtu lalu di Jakarta. Pertemuan kemudian dilanjutkan dengan mengadakan forum pariwisata yang berlangsung sampai 6 Februari. Pada forum itu akan bertemu pembeli dan penjual wisata.
Menurut Menparpostel, pertemuan sehari itu membicarakan dan merumuskan kebijaksanaan serta pedoman baru yang disesuaikan dengan pertumbuhan biro perjalanan di ASEAN.
Selain itu pertemuan akan membicarakan penentuan prioritas dan arah tugas yang dilaksanakan sub komite pariwisata ASEAN serta rencana mendirikan pusat informasi pariwisata ASEAN tennasuk membahas soal pemasaran bersama ASEAN.
Pimpinan badan kepariwisataan ASEAN yang diterima Presiden adalah Gubernur Autoritas Pariwisata Muangthai Samchai Hiranyakit, Ketua Dewan Pariwisata Singapura Lim Chin Beng, Ketua Dewan Pengembangan pariwisata Malaysia Hamzah Abdul Madjid, Deputi Menteri Pariwisata Philipina, George Aranetto, Ketua Kemajuan Ekonomi Brunei, Awang Zakaria dan Dirjenpar Joop Ave. (RA)
…
Jakarta, Suara Karya
Sumber : SUARA KARYA (23/02/1986)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 711-712.