PRESIDEN TERIMA ENAM ANGGOTA KONGRES AS

PRESIDEN TERIMA ENAM ANGGOTA KONGRES AS

Presiden Soeharto dan enam anggota Kongres Amerika Serikat dipimpin Lester L.Wolff, Senin pagi di Bina Graha, Jakarta, mengadakan tukar pikiran mengenai berbagai masalah, baik yang menyangkut hubungan Amerika Serikat-Indonesia maupun masalah internasional lainnya.

Lester L.Wolff selesai diterima Presiden menjelaskan kepada pers bahwa pembicaraan dengan Presiden itu sangat bermanfaat dan menentukan.

Keenam anggota Kongres Amerika Serikat itu berada di Indonesia untuk menghadiri pertemuan Pusat Pengkajian Masalah Internasional dan Strategi (CSIS).

Selama berada di Indonesia menurut Wolff, mereka tidak hanya membahas masalah yang menyangkut negeri ini, tapi lebih luas dari itu terutama yang berkaitan dengan perkembangan terakhir yang teijadi di kawasan Pasifik.

Dengan Presiden para anggota Kongres Amerika Serikat itu membahas berbagai masalah intemasional termasuk perkembangan terakhir yang terjadi di Afghanistan. Wolff menyatakan penghargaan atas kerjasama yang ditunjukkan pemerintah dan rakyat Indonesia dalam masalah2 Iran dan Afghanistan.

Dia mengemukakan pula bahwa tukar pikiran yang dilakukan dengan Presiden itu sangat baik.

“Kami menghargai sekali penjelasan2 yang diberikan Presiden kepada kami,” kata Wolff.

Konperensi Pers

Utusan Kongres Amerika Serikat itu menyatakan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas langkah2 yang sudah diambil dalam hubungan dengan kejadian penyanderaan di Iran dan penyerbuan tentara Uni Soviet ke Afghanistan.

Lester LeoneI Wolff, Demokrat dari New York yang menjabat sebagai Ketua Sub Komisi Masalah Asia dan Pasifik, pada Komisi Masalah Luar Negeri Kongres Amerika mengatakan pada pertemuan pers di Jakarta Senin petang, bahwa walau pun “timing” merupakan faktor penting namun pemyataan yang dibuat pemerintah Indonesia menggembirakan. Ia mengharapkan reaksi Indonesia di waktu2 yang akan datang akan tepat waktunya.

Wolff juga percaya, selain dukungan yang sudah diberikan pemerintah Indonesia juga akan menolak politik yang sudah digunakan di Iran danAfghanistan, negara mana pun yang melakukannya.

“Oleh karena itu kami rasa Indonesia sedang mengambil langkah2 untuk menyatakan bahwa tindakan demikian tidak bisa mereka terima”.

Team Kongres Amerika hari Senin selain berkunjung kepada Presiden Soeharto juga kepada Menlu Mochtar. Mereka juga mengadakan tukar pikiran dengan Ketua dan Wakil Ketua DPR. Anggota2 Kongres yang sudah ke Jepang dan Korea itu dari Indonesia akan menemskan perjalanan ke Bangkok, Hanoi, Peking, Manila dan Taipeh.

Sementara itu Ny. Tien Soeharto Senin pagi menerima kunjungan kehormatan isteri2 para anggota Kongres AS di Istana Merdeka.

Mereka adalah Ny. Carolyn Myers, Ny. Candy Danielson danNy. Salvie yang didampingi Ny. Allene Masters, isteri Dubes AS di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut para istri anggota Kongres AS menyerahkan buku tentang tekstil Indonesia yang pemah diperagakan di New York beberapa waktu lalu, sedang Ny. Tien Soeharto yang didampingi Ny. Daryatmo menyampaikan buku mengenai istana Indonesia.

Kunjungan ke Timtim

Tiga dari anggota team, Ketua Lester Wolff, Hyde dan Myers selama dua hari mengadakan kunjungan ke Timor Timur dengan maksud untuk mengadakan pengamatan keadaan dan mencari tahu bantuan yang bagaimana yang dapat diberikan untuk memperbaiki keadaan rakyat di daerah itu.

Rakyat Amerika katanya prihatin oleh apa yang digambarkan mengenai keadaan rakyat di Timtim. Myers dari Partai Republik mengatakan ia menemukan keadaan di sana tidak sejelek apa yang digambarkan. Memang terdapat tanda2 kekurangan makan dan sedikit kelaparan.

Terdapat bukti2, kata Myers bahwa terdapat kemajuan, bantuan diberikan dan rakyat tidak kelaparan. Namun demikian katanya masih banyak yang harus dilakukan.

”Kami tidak datang kemari untuk mengajar Pemerintah Indonesia bagaimana caranya untuk melakukan apa yang masih harus dilakukan”.

Hyde menambahkan, dari wawancara mereka dengan berbagai orang di Timtim dan kunjungan ke beberapa RS, usaha2 yang dilakukan dalam keadaan medan yang buruk sekali, hampir2 tidak bisa dimasuki, sungguh besar.

“Kami melihat makanan, kami melihat obat2an, penyalurannya cukup baik untuk waktu sekarang. Pemerintah Indonesia pantas memperoleh penghargaan oleh apa yang dilakukan”.

Anggota Partai Republik itu mengemukakan bahwa mereka berkunjung ke Timtim untuk memperlihatkan kepada Pemerintah Indonesia bahwa Amerika prihatin atas daerah itu dan rakyatnya. Ia kemukakan bahwa langkah2 yang sudah diambil Pemerintah Indonesia tidak hanya merupakan kamuflase tapi tulus.

Pemerintah Indonesia, kata Wolff, sudah memberikan jaminan bahwa daerah Timtim akan terbuka bagi siapa pun yang ingin melihat sendiri keadaan di sana, seperti halnya dengan wartawan harian “New York Times” yang ikut dalam rombongan Kongres Amerika sb.

Mengenai sarannya untuk mendirikan suatu badan non Pemerintah untuk menanggulangi kesukaran2 yang dihadapi masyarakat Pasifitk yang disebabkan oleh garis2 politik yang diambil oleh negara di daerah2 tersebut, Wolffkatakan “timing”nya sekarang sangat penting. Reaksinya menggembirakan baginya dari berbagai golongan dengan siapa ia sudah membicarakannya.

Badan yang dimaksud tidak akan menjadi saingan ASEAN atau organisasi2 lain yang sudah ada, katanya.

Amerika, katanya, tiqak bermaksud akan menjadi pemimpinnya dan mengawasi badan itu, namun hanya sekedar sebagai pencetus gagasan. (DTS)

Jakarta, Sinar Harapan

Sumber: SINAR HARAPAN (15/01/1980)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 522-524.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.