PRESIDEN TERIMA PESAN PENARIKAN TENTARA SOVIET DARI AFGHANISTAN
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto Senin menerima pesan lisan Pemimpin Uni Sovyet, Mikhail Gorbachev tentang akan ditariknya tentara Sovyet dari Afghanistan mulai 15 Mei mendatang.
Duta Besar Soviet untuk Indonesia, Vladimir Semenov mengatakan hal itu kepada wartawan seusai menemui Presiden Soeharto di lstana Merdeka, Senin untuk menyampaikan pesan pribadi Gorbachev tentang perkembangan terakhir di Afghanistan.
“Sekarang penyelesaian masalah Afghanistan telah memasuki saat-saat penting. Uni Sovyet telah membuat keputusan untuk menarik mundur pasukannya mulai tanggal 15 Mei mendatang,” kata Semenov.
Ia mengatakan karena penyelesaian konflik telah memasuki saat yang penting maka pihaknya mengharapkan semua negara menunjukkan itikad baik mereka. Sovyet juga menginginkan pengertian negara-negara lain bahwa rakyat Afghanistan akan memasuki tahap perujukan dan memutuskan sendiri tentang masa depan pemerintahan mereka.
Serdadu Sovyet sebanyak 100.000 orang akan ditarik dari Afghanistan mulai tanggal 15 Mei mendatang secara bertahap dan diharapkan proses ini berlangsung selama sepuluh bulan. Namun penarikan itu akan dipercepat bila semua pihak yang terlibat dalam pertikaian ini menunjukkan itikad baik mereka dan tidak turut campur tentang masalah dalam negeri Afghanistan.
Pemerintah Soviet mulai mengirimkan pasukannya ke negara ini pada tahun 1979 dan Presiden Afghanistan yang sekarang Najibullah seperti halnya kepala-kepala negara terdahulu juga mendapat dukungan pemerintah Moskow.
Ketika ditanya tentang yang dimaksudnya dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam penyelesaian masalah ini, Semenov menunjuk Pakistan dan Iran sebagai negara negara tetangga Afghanistan yang terdekat.
Namun ia juga menyebut Amerika Serikat yang menyediakan senjata bagi kelompok-kelompok gerilyawan Mujahiddin.
“Penyelesaian masalah ini juga menjadi bahan pembicaraan antara Menlu AS George Shultz dengan rekannya Eduard Shevardnadze sekarang di Moskow,” kata Dubes Semenov.
Ketika ditanya tentang keinginan konkret pemerintahannya terhadap negaranegara lainnya, ia mengatakan semua pihak haruslah membiarkan rakyat Afghanistan menentukan sendiri nasibya, susunan pemerintahan di masa mendatang. Namun diharapkan pemerintahan baru tersebut tidak memusuhi pemerintah Moskow.
“Apakah para gerilyawan juga harus dilibatkan dalam pemerintahan,” tanya wartawan yang langsung dijawab”Tentu saja”.
…
Jakarta, ANTARA
Sumber : ANTARA (22/02/1988)
…
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 28-29.