PRESIDEN: UMAT ISLAM JANGAN TERPENGARUH ISSUE2 TENTANG KRISTENISASI

PRESIDEN: UMAT ISLAM JANGAN TERPENGARUH ISSUE2 TENTANG KRISTENISASI [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto minta agar ummat Islam tidak terpengaruh oleh issue2 tentang kristenisasi, karena apabila umat Islam percaya terhadap issue tersebut, berarti ia tidak percaya terhadap kemampuannya sendiri.

Kepala Negara mengemukakan hal tersebut ketika di Bina Graha, Kamis pagi, menerima 43 orang ulama dari berbagai daerah yang dipimpin oleh Ketua Islamic Centre Indonesia/Ketua Majelis Ta’lim Kwitang, Jakarta, K.H.S. Mohammad Ali Alhabsji.

Presiden minta agar ummat Islam memperbaiki segalanya sehingga betul2 kekuatan Islam dapat bersatu dan tidak tergoyahkan oleh issue2 kristenisasi yang akan mengganggu ketenangan umat Islam sendiri.

Para ulama itu datang ke Jakarta mengikuti upacara peringatan 17 Agustus di Istana, dan sekaligus memperingati haul almarhum Alhabib Ali Alhabsji di Kwitang, seorang ulama besar yang meninggal delapan tahun yl.

Presiden Soeharto menyampaikan terima kasih ketika para ulama tersebut menyatakan tekadnya untuk membantu pemerintah mensukseskan pembangunan.

Kepala Negara menjelaskan pembangunan non materiil yaitu pembangunan spirituil merupakan hal penting yang harus dilaksanakan bersama dalam mencapai masyarakat adil dan makmur.

Ia juga menjelaskan tentang issue yang menyatakan hotel2 mewah yang dibangun pemerintah tidak ada manfaatnya untuk petani.

Presiden menjelaskan, hotel2 mewah itu tidak dibangun supaya petani tidur didalamnya. Tapi dibangunnya hotel2 tersebut dimaksudkan untuk wisatawan2 dan kontraktor2 asing yang bekerja di Indonesia sehingga menghasilkan devisa bagi negara. Hasil devisa itu dimanfaatkan untuk kepentingan kaum tani.

Kepada para ulama tersebut Presiden mengharapkan agar dalam bekerjasama dengan pemerintah mereka tidak saja sebagai guru “gugu dan ditiru” tapi juga harus bisa sebagai imam terhadap umatnya.

Ketahanan Nasional

Ketika menyinggung masalah bahaya komunisme, Presiden menegaskan, satu2nya senjata yang paling ampuh untuk melawannya adalah ketahanan nasional.

Dijelaskan secara terperinci mengenai ketahanan nasional yang bisa dicapai melalui pembangunan dalam bidang2 politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.

Dana Haji

Presiden Soeharto menjelaskan pula mengenai dana haji dan penggunaannya untuk kepentingan2 ummat Islam sendiri.

Melalui dana haji tersebut telah dibangun dan diberikan bantuan kepada pesantren2, madrasah2, mesjid2 dan lain2 yang menyangkut kegiatan dakwah Is­lam.

Telah Banyak yang Dicapai

K.H.S. Mohammad Al-habsji dalam laporannya menyatakan, selama 10 tahun pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto, banyak hasil yang dicapai, baik dalam bidang politik, ekonomi dan sosial.

Pembangunan yang digariskan dalam Pelita II mempunyai ruang lingkup yang luas dan bertujuan mewujudkan kesejahteraan yang merata.

Dikatakan, lapisan masyarakat telah menikmati hasil pembangunan. Al-habsji juga menyatakan terimakasih karena para kyai dan ulama telah dinyatakan sebagai ‘partner’ bersama pemerintah dalam membina bangsa dan negara dengan dibentuknya Majelis Ulama.

Para ulama dan kyai tersebut akhimya menyatakan, “kami berdiri penuh di belakang bapak Presiden Jenderal Soeharto.” (DTS)

Sumber: ANTARA (21/08/1975)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 787-788.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.