RAMOS DUKUNG SEGITIGA PERTUMBUHAN DENGAN INDONESIA DAN MALAYSIA

RAMOS DUKUNG SEGITIGA PERTUMBUHAN DENGAN INDONESIA DAN MALAYSIA [1]

 

Manila, Antara/AFP

Presiden Filipina Fidel Ramos, Senin, mendukung penciptaan sebuah “segitiga pertumbuhan ” antara Filipina selatan, Indonesia, dan Malaysia timur. Dalam pernyataannya sesaat sebelum bertolak ke Jakarta, ia juga menyampaikan keinginannya tentang hubungan bilateral yang lebih erat antara kedua negara dan menyatakan bahwa Filipina dapat belajar banyak tentang program KB dari negara berpenduduk terbesar di ASEAN itu. Selain kedua negara, ASEAN mencakup pula Brunei, Malaysia , Singapura, dan Thailand.

“Salah satu misi kunjungan saya ke Indonesia adalah mempromosikan suatu segitiga pertumbuhan di ASEAN bagian timur yang meliputi pulau Mindanao, Sulawesi, dan Malaysia timur,” katanya.

Pulau Mindanao yang luas dan dikenal kaya dengan sumber daya alam merupakan daerah berpenduduk Muslim dan memiliki sejarah perdagangan selama berabad-abad serta kaitan kebudayaan dan ras dengan Malaysia dan Indonesia.

Ramos mengatakan dirinya bersama dengan Presiden Soeharto akan membicarakan isu-isu kerjasama keamanan, ekonomi, dan penjagaan perdamaian regional.

Ia juga menyebut peran Indonesia sebagai seorang mediator dalam menyelesaikan sengketa kepulauan Spratly selama bertahun-tahun yang melibatkan Cina, Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Brunei. Ramos juga menyatakan terima kasihnya untuk kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah pembicaraan damai antara pemerintah Filipina dan pemberontak Mora.

“Kami bermaksud berdialog dengan Indonesia lebih sering lagi dan bekerja sama dengan Presiden Soeharto lebih dekat dari masa-masa sebelumnya,” katanya.

Ramos yang berpendidikan insinyur sipil itu menyebut perlunya Filipina “belajar banyak” dari kemajuan ekonomi dan program KB Indonesia.

Menurut kantor berita AFP, Indonesia dengan penduduk lebih dari 160 juta orang berhasil meredakan pertumbuhan penduduknya dan memacu pertumbuhan ekonominya selama beberapa tahun terakhir, meninggalkan tingkat pertumbuhan ekonorni Filipina.

Ramos, Presiden Filipina pertama dari kalangan Protestan, didesak untuk menjalankan program KB dalam kapasitas yang lebih besar lagi, namun menghadapi tentangan dari Gereja Katolik Roma yang secara tradisional menentang usaha-usaha pembatasan kelahiran. Sebanyak 80 persen penduduk Filipina beragama Katolik. (Uu/PU.17/14:59/LN01/15:16/RE3)

Sumber:ANTARA(20/09/1993)

_________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 605-606.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.