Rawuhlah Ke Pesantren Kami

Lamongan, 14 Juni 1998

Kepada

Yth. Bapak H. Muhammad Soeharto

di Jl. Cendana No. 8

Jakarta Pusat

RAWUHLAH KE PESANTREN KAMI [1]

Assalamu’alaikum wr. wb.

Bersama dekatnya diri kepada Allah yang melebihi dekatnya urat nadi dengan leher manusia disampaikan salam erat ukhuwah islamiah.

Mohon ma’af sebelumnya kalau baru saat ini saya bisa sowan meskipun melalui surat, karena selama ini diliputi rasa ewuh dan sedikit informasi tentang harus lewat mana menyampaikan aspirasi ini. Sebenarnya kami ingin sowan kepada Bapak, kapan bisa di terima dan meluangkan waktu untuk kami. Terlebih bila di tindak lanjuti dengan hadir di tengah-tengah keluarga besar Pesantren SPMAA, Panti Asuhan Pancasila dan Panti Wreda Mental Kasih.

Adapun keberanian saat ini hanyalah semata kerinduan kami para pengurus dan anak – anak asuh serta para santri atas kehadiran Bapak di tempat Pesantren kami. Tidak sedikit dari pengurus dan santri sejak tahun 90-an yang bermimpi Bapak hadir di Pondok Pesantren SPMAA ini, bahkan pada malam tangga 7 Mei 1998 dua anak saya juga bermimpi Bapak hadir lagi dan tidur di kamar cucu saya.

Pada kesempatan ini kami ucapkan “Salamun ‘alaa Maulidika Sanatan”. Semoga pada hari kelahiran Bapak tanggal 8 Juni ini selalu mendapat kemudahan-kemudahan dari Allah swt. Amiin. Dan kami yakin Bapak sadar bahwa segala fenomena yang menimpa kehidupan kita adalah materi ujian dari Allah (Qs. 67 : 2). Damai dan sejahtera bagi hamba yang sabar menghadapi. Sebab kebahagiaan akherat jauh lebih besar daripada kebahagiaan dunia yang hanya seumur hidup manusia. Demikian pula kerugian akherat seharusnya lebih dikhawatirkan oleh manusia daripada kerugian dunia. “Dan bersabarlah terhadap segala tantangan untuk memenuhi segala perintah Tuhanmu (Qs. 74 – 7.) Lihat juga Qs. 23 : 53; Qs. 30 : 31.

Insya Allah, tanpa tendensi apa pun kami mengerti dan melihat Yayasan Dharmais dan yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila sejak semula dimaksudkan untuk kepentingan Ummat dan cukup terbukti kenyataannya.

Demikian semoga Allah swt, memberkati kita semua. Mohon maaf atas kelancangan surat ini dan terima kasih atas perhatian Bapak selama ini. (DTS)

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Moh. Abdullah Muchtar

Jawa Timur – Indonesia

[1]Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 22-23. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.