REFRESHING DPR-GR DEMI STABILISASI EKONOMI & POLITIK

REFRESHING DPR-GR DEMI STABILISASI EKONOMI & POLITIK [1]

 

Djakarta, Berita Yudha

Pd. Presiden Djenderal Soeharto dgn didampingi oleh Pimpinan DPR-GR, Menpen BM. Diah dan Mendagri Letdjen. Basuki Rachmat, kemarin pagi bertempat diruangan depan Istana Negara sebelum mengumumkan nama2 anggota DPR-GR jang direcall telah memberikan pendjelasan2 mengenai struktur keanggotaan DPR -GR jg sekarang dan alasan2 recalling.

Berkata Djendral Soeharto, bahwa chusus dalam usaha Pemerintah dan DPR­GR dalam melaksanakan refreshing DPR-GR pada achir2 ini, sesudah diadakan konsultasi antara Pemerintah dan Pimpinan DPR-GR, Parpol dan Ormas2, maka telah diperoleh suau permufakatan bahwa badan legislatif tsb. perlu disesuaikan dgn kebutuhan masjarakat dewasa ini.

Sesudah konsultasi, telah ditjapai pengertian jang baik sekali dalam rangka musjawarah bahwa refreshing dibagi dalam 4 bidang ­personalia, pengelompokan, djumlah2 dan pembaharuan tata-tertib dan tatakerdja jang akan dilaksanakan oleh DPR GR sendiri.

Mengenai pembaharuan personalia menurut Pd. Presiden tidak bertitik tolak pada penggantian orang2 jang berpikiran orla dengan jang Orba, akan tetapi persoalannja kita sesuaikan dgn kebutuhan sekarang untuk melaksanakan Dwi Dharma sesuai dengan keputusan MPRS dan untuk melaksanakan program Kab. Ampera agar tertjipta stabilisasi ekonomi dan politik sesuai dgn jang dibebankan oleh rakjat kepada wakil2nja.

Penggantian anggota2 menurut Pd. Presiden adalah untuk mengganti anggota2 lama dgn orang2 jang bisa memberi segala daja pikirannja dan pengabdiannja untuk tugas2 tsb. Pengelompokan adalah sesuai dgn UU No.10 dimana dinjatakan bahwa anggota DPR-GR terdiri dari wakil Parpol dan karyawan jang tidak berafiliasi.

Ormas2 jang berafiliasi sudah dianggap masuk dlm parpolnja. Kemudian Djendral Soeharto mendjelaskan bahwa recall tidak berarti hanja sekali ini sadja dilakukan akan tetapi apabila dianggap perlu sesuai dengan kebutuhan masjarakat.

Dari djumlah anggota DPR-GR sebelum refreshing sebanjak 347 orang ditambah 67 orang anggota baru, maka seluruh anggota

Sekber Golkar/Non Affiliasi jang direcall :

SOKSI direcalll anggota dari 21 anggota. MKGR 1 dari 1, Koperasi 0 dari 2. Buruh 3 dari 4. Pendidik 1 dari 1. Pemuda 2 dari 2. Richani 1 dari 1. Wartawan 0 dari 1. Wanita 0 dari 1 anggota.

Djumlah seluruh anggota 14 anggota direcall 9 anggota.

Anggota2 lalu dari Ormas Irbar direcall 6 anggota dari 8 anggota. Hindu Bali 2 dari 2. Angkatan 45 1 dari 3. Kowani 0 dari 1. Djumlah seluruh anggota 14 direcall 9 anggota.

Kesatuan2 Aksi :

KAMI direcall 5 anggota dati 14 anggota. KAWI 1 anggota dari 1 anggota.

 Djumlah anggota 15 direcall 6 anggota.

Golongan ABRI :

Dari 41 anggota dari AD, AL, AU dan AK berdjumlah 41 orang, direcall 6 dari AD, 4 dari AL, 4 dari AU dan 4 dari AK. Veteran 0 dari 1 anggota. hansip 1 dari 1 anggota. Djumlah seluruh anggota 14 direcall 9 anggota.

Non Massa:

IKAHI direcall 1 anggota dari 1 anggota, Persadja 0 dari 2. PH 1 dari 1. IDIO dari 1. Persahi 1 dari 2. ISPI 1 dari 1. Persami 1 dari 1. Tjendekiawan 1 dari 1. Djumlah seluruh anggota 11 anggota direcall 7 anggota. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (10/02/1968)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 15-16.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.