REKTOR UGM TENTANG SUSUNAN KABINET PEMBANGUNAN V
Yogyakarta, Antara
Prof. DR. Koesnadi Hardjasoemantri, SH. Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berpendapat, masalah keterbukaan dalam melaksanakan tugas para menteri Kabinet Pembangunan V yang diikuti oleh pejabat pelaksana di tingkat daerah sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Dengan adanya keterbukaan itu, maka diyakini partisipasi masyarakat untuk ikut dan mau mensukseskan pelaksanaan pembangunan di segala bidang semakin meningkat, tandasnya kepada ANTARA di Yogyakarta, Selasa pagi, mengomentari susunan dan program Kabinet Pembangunan V.
Ia menambahkan, tugas pokok dan sasaran Kabinet Pembangunan V yang harus dicapai dalam kurun waktu lima tahun mendatang, dan telah terumuskan dalam Panca Krida Kabinet Pembangunan V sesuai dengan apa yang tertuang dalam GBHN.
Dalam kurun waktu lima tahun mendatang tugas kabinet diakui semakin bertambah berat ketimbang tugas kabinet sebelumnya.
Namun demikian, tugas itu diyakini akan terlaksana dengan baik, mengingat susunan personalia kabinet yang ada sekarang sudah sesuai dan serasi pada bidangnya masing-masing.
Permasalahan pokok yang cukup pelik pada lima tahun mendatang selain masalah tenaga kerja, juga ekonomi. Khusus untuk mengatasi masalah tenaga kerja, maka peranan swasta akan memegang peranan penting, terutama dalam menyediakan lapangan kerja baru yang sesuai dengan alam pembangunan yang digalakkan pemerintah di masa mendatang.
Pada kurun waktu mendatang peranan swasta untuk mengembangkan lembaga ketrampilan perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
Lembaga ketrampilan tersebut dimaksudkan untuk menampung para lulusan Sekolah Menengah Lanjutan Tingkat Atas yang tidak tertampung di perguruan tinggi, untuk di didik dalam bidang ketrampilan yang sesuai dengan program pembangunan.
Ia mengatakan, khusus untuk mengatasi lulusan perguruan tinggi yang belum mendapat pekerjaan maka para lulusan tersebut perlu dimotivasi untuk mau berwiraswasta sesuai bidang yang diperlukan.
“Yang perlu diperhatikan adalah usaha bersama antar para lulusan itu sendiri, supaya mereka mampu melaksanakan kegiatan yang sifatnya interdisipliner maupun lintas sektoral bagi keperluan pembangunan,” tuturnya.
Dalarn hal ini, harus ada pengarahan dari Departemen Tenaga kerja. Tanpa adanya pengarahan maka permasalahan pelik di bidang tenaga kerja sulit dipecahkan.
Secara umum rektor berharap supaya Kabinet Pembangunan V mau memanfaatkan peranan lembaga perguruan tinggi untuk memecahkan segala permasalahan.
“Jadikanlah perguruan tinggi itu sebagai dapurnya Kabinet Pembangunan V,” katanya.
Tentang harapan Presiden Soeharto yang menghendaki adanya pengawasan secara intern maupun ekstern dalam melaksanakan tugas pada kurun waktu mendatang, dinilainya sebagai hal yang positif dan mulia, atau dengan lain kata pemerintah siap melaksanakan tugas dengan bersih dan berwibawa.
Berdasarkan hal itulah, masukan-masukan positif berupa saran maupun kritik membangun dari perguruan tinggi, terutarna dari para pakarnya sangat dibutuhkan oleh pemerintah untuk mensukseskan pelaksanaan pembangunan nasional di masa mendatang, demikian Prof. Koesnadi Hardjasoemantri.
…
Yogyakarta, ANTARA
Sumber : ANTARA (22/03/1988)
…
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 79-80.