RI HARUS MANFAATKAN NAIKNYA NILAI YEN

RI HARUS MANFAATKAN NAIKNYA NILAI YEN[1]

Jakarta, Antara

Meningkatnya nilai tukar mata uang yen Jepang terhadap dolar AS (Ye daka) perlu dimanfaatkan Indonesia. untuk meningkatkan ekspornya serta melanjutkan kebijaksanaan deregulasi.

Seusai melapor kepada Presiden Soeharto di Bina Graha Selasa, tentang akan dimulainya pameran terapung keliling ke seluruh tanah air, Menko Indag Hartarto mengatakan kepada pers bahwa semakin mahalnya harga barang Jepang akibat apresiasi yen itu perlu dirnanfaatkan Indonesia.

Hartarto kemudian menyebutkan relokasi pabrik-pabrik di Jepang akibat apresiasi yen itu perlu dimanfaatkan Indonesia sehingga para pengusaha Jepang mau memindahkan pabrik-pabriknya ke Indonesia. “Peluang itu harus kita manfaatkan, ” kata Hartarto.

Sementara itu, ketika ditanya tentang pengumuman deregulasi sektor riil yang semula disebut-sebut akan diumumkan sekitar bulan Agustus, Hartarto menyebutkan keputusan itu akan diumumkan awal atau selambat-lambatnya pertengahan bulan September.

Ketika menjelaskan laporannya kepada Kepala Negara tentang pameran terapung yang akan dimulai dari Semarang tanggal  25 Agustus, Menko Industri dan Perdagangan menjelaskan pameran itu berlangsung di atas kapal Caraka Jaya III-7.

Kapal ini akan berlayar ke seluruh tanah air mulai dari Semarang dengan menyinggahi 29 kota mulai dari Surabaya, Kupang, Dili, lampung, Medan, Pontianak, Samarinda, Palu, Ujung pandang, Ambon Jayapura, hingga Jakarta.

Pada pameran terapung ini akan ditampilkan hasil pembangunan selama ini mulai dari pengembangan industri nasional, rancang bangun dan rekayasa hingga kemajuan di bidang kependudukan dan keluarga berencana. (T/ EU02/RE3/24/08/93 14:09)

Sumber:Antara (24/8/1993)

__________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 372-375

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.