Sangat Kehilangan

Palangkaraya, 22 Mei 1998

Kepada

Yth. Bapak H.M. Soeharto

(Mantan Presiden RI)

d/a Ny. Hj. Siti Hardiyanti Rukmana

Jalan Yusuf Adiwinata No. 14

di Jakarta

SANGAT KEHILANGAN [1]

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dari lubuk hati yang paling dalam, baik lahir maupun batin kami berdua merasa kehilangan orang yang sangat kami cintai dan kami banggakan. Betapa tidak, Bapak yang kami kenal sebagai seorang Pemimpin bangsa dan negara Republik Indonesia yang arif dan bijaksana, pada hari Kamis tanggal 21 Mei 1998, menyatakan berhenti sebagai Presiden Republik Indonesia.

Kami kagum, bangga dan simpatik kepada Bapak Soeharto yang mempunyai kepribadian dan berakhlaq mulia. Begitu tegar, tenang, bersahaja dan penuh karisma, Bapak menghadapi peristiwa yang maha besar dan bersejarah ini.

Kami do’akan semoga Bapak Soeharto dan seluruh anggota keluarga, diberi Allah Swt, kekuatan, ketabahan, keimanan dan ke sehatan lahir dan batin serta selalu dilindungi dari marabahaya dan fitnah.

Semoga Allah Swt selalu bersama kita, amin. (DTS)

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Hormat kami selaku Generasi Muda

Horman Effendi & Mohamad Arfansyah

Palangkaraya – Kalimantan Tengah

[1]       Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 398. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.