Seharusnya Pensiun Dengan Tenang

Magelang, 2 Agustus 1998

Kepada

Yth. Bapak Soeharto

di tempat

SEHARUSNYA PENSIUN DENGAN

TENANG [1]

Assalamu’alaikum wr. wb.

Bersama ini saya: Agus Prabowo turut prihatin atas kejadian dan musibah yang menimpa Bapak Soeharto beserta keluarga. Saya juga prihatin karena di masa tua Bapak yang seharusnya tenang dan damai ternyata harus diwarnai oleh hal-hal yang tentu saja tidak Bapak inginkan Tetapi walaupun demikian saya tetap merasa bangga atas kepemimpinan Bapak di masa yang lalu, karena walau bagaimanapun jasa-jasa dan peran serta Bapak di waktu yang lalu juga berarti bagi bangsa Indonesia. Karena saya pun ikut merasakan.

Oleh karena itu saya turut mendoakan semoga Bapak Soeharto tetap tabah dalam menghadapi cobaan yang terus datang. Untuk itu saya mohon kepada Bapak sudilah kiranya Bapak memberikan kenang-­kenangan bagi saya berupa foto yang bila bersedia saya ingin foto Bapak pada masa berjuang (pada waktu pakai pakaian TNI).

Saya rasa demikian surat ini mohon maaf jika ada kata atau hal yang tidak berkenan. Dan saya sangat berharap Bapak mengabulkan permohonan saya. (DTS)

Hormat saya,

Agus Prabowo

Magelang – Jawa Tengah

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 715. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.