Seorang Ayah Bangsa

Banjarsari, 22 Juni 1998

Kepada

Yth. Bapak Soeharto

di Jakarta

SEORANG AYAH BANGSA [1]

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan hormat,

Semoga Bapak Soeharto sekeluarga selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa. Nisa juga saat ini alhamdulillah sehat-sehat saja.

Bapak Harto yang Nisa hormati dan Nisa banggakan, Nisa memberanikan diri kembali mengirim surat kepada Bapak yang kedua kalinya. Nisa merasa berat, sedih, dan sangat kecewa atas pengunduran diri Bapak sebagai kepala negara yang tercinta ini.

Bapak Harto yang terhormat, Nisa selalu yakin dan berdoa, Bapak seorang yang kuat, tegar, dan tabah dalam menghadapi segala cobaan yang melanda diri Bapak sekeluarga maupun negara yang tercinta ini, walau seberapa pun beratya, semoga Bapak sekeluarga diberi kekuatan lahir maupun bathin. Amin!

30 tahun sudah lamanya Bapak memimpin bangsa ini, tak terhitung jasa-jasa Bapak bagi kami yang tak kan pernah terlupakan selama hidupku.

Bapak Harto yang Nisa kagumi, Nisa bahkan orangtua dan sekeluarga merasa berat dan sedih melepas pengunduran diri Bapak di televisi, semua menangis. Tapi mamah bilang “Pak Harto adalah seorang ayah bangsa, yang beriman dan taqwa, insya Allah dapat mengatasi semua ini dengan tegar, dan selalu dalam lindungan Allah”.

Bapak Harto yang baik hati, sebelumnya Nisa minta maaf kalau Bapak tak keberatan ingin foto Bapak sekeluarga untuk kenang-­kenangan agar Nisa bisa memandangi Bapak selalu walaupun hanya di foto tetapi mahan maaf apabila Nisa ini terlalu lancang kepada Bapak, karena Nisa sangat ingin sekali memiliki foto Bapak sekeluarga.

Oh ya Pak! Sekarang Nisa sudah tamat SD, insya Allah akan melanjutkan ke SLTPN I (satu) Banjarsari. Makanya Nisa belum bisa memberi alamat sekolah.

Ini alamat rumah Nisa :

Anisa Nurbasari

Ciamis – Jawa Barat

Sekian surat dari Nisa, mahan maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan hati Bapak. (DTS)

Salam hormat ananda

Anisa Nurbasari

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 711-712. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.