Seperti Raja Daud

Surabaya, 15 Juli 1998

Kepada

Yth. Bapak Soeharto

di Tempat

SEPERTI RAJA DAUD[1]

Saloom!!!

Saya sudah lama ingin menulis surat kepada Bapak. Saya trenyuh melihat posisi Bapak, setelah mundur dari kepemimpinan. Tetapi saya percaya dan tetap berdo’a agar Allah selalu memberkati dan mem­berikan kesehatan yang prima serta damai sejahtera. Saya percaya Bapak masih bisa memberikan sumbangan demi keutuhan negara dan bangsa kita. Misalkan, membantah isu-isu yang tidak benar, ataupun melakukan apa yang dikehendaki bangsa ini. Tetapi saya harapkan, apabila Bapak melakukan segalanya, berdo’alah agar semuanya dalam damai sejahtera. Karena semua peristiwa ini hampir sama seperti di dalam Alkitab, di mana Raja Daud yang perkasa dan adil harus mundur dari kerajaannya karena dimusuhi oleh anak dan rakyatnya. Tetapi dia selalu berada pada jalan Allah maka Allah memberikan pemulihan.

Maaf, seribu maaf, saya bukan bermaksud memberi semangat bagi Bapak, karena hanya ini yang dapat saya lakukan selain berdo’a untuk Bapak.

Saya percaya, Bapak masih bisa melakukan hal yang indah, bagi bangsa dan negara, walaupun sudah tidak menjadi Presiden. (DTS)

Syaloom,

Harijanto Surjawidjaja

Surabaya – Jawa Timur

[1]       Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 406. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.