SERIBU PELAJAR DI YOGYA PEROLEH BEASISWA DARI PROBOSUTEJO

SERIBU PELAJAR DI YOGYA PEROLEH BEASISWA DARI PROBOSUTEJO

 

 

Jakarta, Antara

Tidak kurang dari seribu pelajar sekolah lanjutan pertama dan lanjutan atas di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai November 1989 memperoleh beasiswa dari pengusaha nasional H. Probosutejo.

Penyerahan beasiswa dalam bentuk Tabanas itu diserahkan secara simbolis kepada Koordinator Urusan Administrasi Kanwil Depdikbud Yogyakarta, pada acara syukuran pernikahan putra-putri H. Probosutejo di Ngabean, Yogyakarta, Rabu malam.

Beasiswa untuk pelajar sekolah lanjutan pertama sebesar Rp 10.000 tiap bulan dan untuk lanjutan atas Rp 15.000,- per bulan. Mereka yang memperoleh beasiswa itu adalah yang paling berprestasi di sekolahnya masing-masing. Satu sekolah hanya memperoleh satu beasiswa . Beasiswa diberikan tiap tahun dan hanya untuk siswa tingkat akhir, kata Probosutedjo, presiden direktur Mereu Buana Group.

Dikatakannya, beasiswa itu disalurkan melalui Bank Jakarta cabang Yogyakarta dan jika siswa yang memperoleh beasiswa itu belum memerlukannya dapat disimpan di bank tersebut dan mernperoleh bunga.

Bekas guru Taman Siswa di Pematang Siantar itu menambahkan, jika memungkinkan, beasiswa juga akan diberikan kepada para mahasiswa.

Pemberian beasiswa itu, katanya, sebagai upaya ikut membantu mencerdaskan bangsa. Ia membenarkan bahwa dana satu milyar rupiah didepositokan di bank Yogyakarta dan bunganya digunakan untuk beasiswa para pelajar yang berprestasi di SLTP dan SLTA tersebut.

 

Madu

Syukuran pernikahan pasangan Dra. Diniarti Pertiwi Probosutejo dengan Ir. Rami Kuwatly (seorang pemuda dari Arab Saudi) dan pasangan Septanto Probosutejo dengan Susilowati Syamsudin itu dihadiri pula oleh Pj. Gubernur Yogyakarta Paku Alam VIII dan Sultan Hamengku Buwono X.

Resepsi pernikahan kedua pasang pengantin itu telah dilangsungkan di TMII Jakarta 28 Oktober lalu yang dihadiri Presiden Soeharto dan sejumlah menteri, pejabat tinggi serta para tokoh pengusaha.

Mengenai acara syukuran di Yogyakarta itu, Probosutejo mengatakan, “Kalau di Jakarta mereka menerirna “madu” dari tamu-tamu kami, maka saya mengharapkan “madu” itu tidak menjadi “racun” bagi masa depan mereka.”Dengan dilangsungkannya syukuran itu diharapkan mereka dapat ingat terus akan keadaan tanah leluhurnya dan meneteskan “madu” bagi kemajuan bangsanya, kata Probo dalam acara syukuran yang juga dihadiri para guru, lurah dan masyarakat setempat. Syukuran itu dilanjutkan dengan pertunjukkan wayang kulit semalam suntuk dengan lakon “Gatot kaca Rabi” (Gatot kaca beristeri).

 

 

Sumber : ANTARA(03/11/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 623-624.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.