Bekasi, 2 Juni 1998
Kepada
Yth. Bapak H. M. Soeharto
(Mantan Presiden RI)
di Jl. Cendana No.8
Jakarta Pusat
SIAP MEMBANTU [1]
Dengan hormat,
Bersama surat ini saya sampaikan terima kasih atas segala keberhasilan Bapak dalam memimpin bangsa dan negara yang kita cintai ini walaupun, di akhir kepemimpinan Bapak banyak terjadi kerusuhan dan demonstrasi yang mengakibatkan mundurnya Bapak dari jabatan presiden RI ke-2.
Saya sebagai warga negara tidak akan pernah melupakan perjuangan Bapak selama ini.
Saya mengharapkan agar Bapak dan keluarga tidak berkecil hati menghadapi tuntutan dari berbagai kalangan yang menjatuhkan martabat Bapak sekeluarga. Saya sekeluarga mendoakan semoga Bapak dalam keadaan sehat wal afiat dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Demikian surat ini saya sampaikan, sebagai tanda simpati terhadap Bapak sekeluarga. Bila Bapak sekeluarga memerlukan bantuan tenaga dan pikiran, saya bersedia memberikannya.
Kami sekeluarga mengucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke-78 pada tanggal 8 Juni 1998.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih. (DTS)
Hormat saya sekeluarga,
Samuel Taribuka, B.A.
Bekasi
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 195. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.