SIRKUIT SENTUL AKAN RAMPUNG SEPEKAN SEBELUM PERESMIAN[1]
Jakarta, Antara
Seluruh pekerjaan pembangunan sirkuit Sentul yang bertaraf internasional diharapkan akan rampung sepekan sebelum peresmian yang menurut rencana akan dilakukan Presiden Soeharto pada 22 Agustus.
Perkembangan terakhir dari pembangunan sirkuit di atas tanah seluas 72,2 hektar yang terletak di Sentul, Citeureup, Jabar, ditinjau Mensesneg Moerdiono, Kamis.
Dalam pertemuan dengan Moerdiono yang kedua kalinya meninjau sirkuit itu, Dirut PT. Sarana Sirkuitindo Utama, pengelola, Tinton Soeprapto, mengikutsertakan seluruh pejabat dari instansi terkait yang berperan dalam pembangunan sirkuit megah itu.
Selain dari Pemda Jabar, hadir pula pirnpinan instansi-instansi Perhutani (untuk penghijauan), Badan Pertanahan Nasional (segi status dan sertifitkat tanah), PU untuk pengaspalan, Jasa Marga (dalam kaitan dengan jalan tol), PAM, PT Telkom, PLN disamping Tommy Soeharto selaku Komisaris Utama PT. Sirkuitindo.
Moerdiono berdialog langsung dengan para pejabat terkait menyangkut persiapan pembukaan yang akan dilakukan Presiden Soeharto dan diramaikan dengan kejuaraan formula 3000.
Para pejabat yang berkaitan dengan pembangunan berbagai sarana di sirkuit itu umumnya menyanggupi untuk merampungkan seluruh peketjaan sepekan sebelum 22 Agustus.
Dalam dialog yang berlangsung sekitar dua jam, Mensesneg banyak menyinggung segi teknis persiapan, pengamanan, kelancaran lalulintas sekitar sirkuit pada hari pembukaan dan peranan sirkuit bertaraf internasional itu dalam usaha lebih memperkenalkan Indonesia di dunia internasional.
“Usaha yang telah dilakukan ini, langsung atau tidak langsung akan membuat Indonesia lebih dikenal di luar negeri dan akan berpengaruh positif terhadap pembangunan ,”katanya.
Hal Kecil
Moerdiono mengharapkan agar upacara peresrnian dan pertandingan yang akan mengundang banyak penonton itu, jangan sampai mengganggu kelancaran lalu lintas sekitar jalan masuk ke sirkuit.
“Terutama jalan masuk dan keluar mobil, jangan sampai terjadi kemacetan yang dapat meresahkan masyarakat,” katanya.
Hal-hal “kecil” seperti kesiapan ambulans, termasuk dokter yang bertugas, penutupan jalan dan akibatnya terhadap warga setempat tak luput dari perhatian Moerdiono.
“Hal-hal yang tampaknya kecil, perlu mendapat perhatian karena kalau tidak bisa menimbulkan kesulitan besar,” katanya .
Ia mengatakan meskipun untuk tiap bidang itu sudah ada pejabat yang bertanggungjawab, perlu ditentukan titik koordinasi agar bila terjadi sesuatu bisa segera ditangani, tambah Moerdiono.
Soeparto Suyatmo, Sekjen IMI Pusat yang bersama Dolly Indra Nasution duduk dalam badan olahraga bermotor dunia FIA mewakili Indonesia mengatakan, sampai saat ini seluruh pekerjaan telah rampung sekitar 80 persen.
“Layak tidaknya sirkuit ini untuk kejuaraan dunia, akan ditentukan wakil-wakil FIA yang akan melakukan pengecekan terakhir selama tiga hari sejak 28 Juli nanti,” katanya. Selesai tanyajawab, Moediono bersama rombongan menggunakan dua bus berkeliling mengitari sirkuit sepanjang 1.600 meter itu.
(T/OKl 0/21:28/0K04/22/07/93 22:28)
Sumber: ANTARA (22/07/ 1993)
_________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 757-758.